Ridwan Kamil Minta Warga Tak Konsumtif Untuk Tekan Inflasi Saat Ramadan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta masyarakat menahan perilaku konsumtif saat bulan Ramadan. Jika tidak terkontrol, maka hal itu akan mengakibatkan kenaikan inflasi di Jawa Barat.
Cara untuk mengontrol perilaku konsumtif adalah mendasarkan pembelian barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
"Imbauan ke masyarakat tidak usah mengonsumsi berlebihan, secukupnya saja sehingga perekonomian terjaga dengan baik," ujar Ridwan Kamil saat menggelar pertemuan dengan para ulama di kantor Bank Indonesia Perwakilan Jabar, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (3/5).
-
Bagaimana Kemendagri minta daerah kendalikan inflasi? Tomsi menjelaskan, salah satu upaya pengendalian inflasi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi kebutuhan pasokan. Koordinasi ini merupakan bagian dari agenda perencanaan pemenuhan. Ini berbeda dengan upaya inspeksi mendadak ke pasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memahami permasalahan lokal.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Bagaimana mencegah kenaikan berat badan setelah lebaran? Penting untuk menjaga diet seimbang, memasukkan buah, sayuran, dan protein tanpa lemak ke dalam makanan, dan terlibat dalam olahraga teratur untuk mengelola berat badan secara efektif.
-
Apa pesan Pj Gubernur Kaltim untuk masyarakat Kalimantan Timur? 'Mendekati Pemilu tolong jaga ketertiban dan kemanan. Salurkan hak pilih, jangan ada yang golput!' pesan Akmal Malik saat meninjau Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jalan Poros Tikah RT 14 Nomor 5, Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun Mahulu, Jumat(26/1/2023).
-
Apa penyebab makan berlebihan di bulan puasa? Banyaknya pilihan makanan dan mudahnya untuk memesan makanan telah membuat hal ini rentan terjadi. Hal ini sayangnya bisa membuat makan berlebihan bisa menjadi kebiasaan buruk yang dialami seseorang dan tak bisa dikendalikan.
Ia menyatakan, pola panic buying menyebabkan harga kebutuhan pokok akan naik tidak terkendali. Imbasnya masyarakat menengah ke bawah akan kesulitan karena tak mampu membelinya.
"Kalau semua harganya mahal, menengah bawah kan kesulitan untuk membeli kebutuhan pokoknya, karena ulah sebagian masyarakat yang terlalu konsumtif," terangnya.
Pihak Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sendiri ia sebut terus berupaya menekan angka inflasi, salah satunya meningkatkan infrastruktur jalan.
Tujuannya untuk mempercepat dan memperpendek arus distribusi barang kebutuhan pokok sehingga ongkosnya murah dan harga barang tidak naik.
"Tadi sudah saya sampaikan ekonomi di Jabar lagi baik karena didukung infrastruktur yang bisa menekan inflasi," kata Gubernur.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Emil ini berpesan agar para ulama pun aktif menyampaikan ke masyarakat melalui dakwahnya untuk tidak konsumtif.
"Mudah-mudahan pulang dari sini para ulama menyampaikan pesan-pesan agar tidak konsumtif sehingga sampai lebaran di Jabar inflasi terkendali," pesannya.
Di tempat yang sama, KH Abdulah Gymnastiar atau Aa Gym mengamini inflasi terjadi karena masyarakat memborong kebutuhan secara berlebihan. Di sisi lain produksi barang tak mengalami peningkatan sehingga terjadi kelangkaan barang.
"Mari tidak konsumtif, menahan diri, kasihan rakyat kecil jadi tidak bisa membeli karena sifat konsumtif kita. Itu tugas kita juga sebagai ulama untuk mengarahkan umat," ucapnya.
Ramadan adalah momentum pengendalian diri dan memberikan manfaat bagi sesama. "Mudah-mudahan Ramadan ini lebih memberikan manfaat bagi sesama," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, tingkat kenaikan harga atau inflasi menjelang hari besar keagamaan Ramadan.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaKomplain atau keluhan dari masyarakat terkait harga makanan yang terlalu mahal agar disampaikan langsung ke dirinya.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku sudah paham bagaimana mengatasi tuntutan kenaikan upah terhadap buruh.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaAdapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaPengendalian inflasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaGibran menemukan harga pangan sedang naik, terutama cabai.
Baca SelengkapnyaTerlihat sembako murah itu dibungkus kantong putih dengan gambar Ridwan Kamil-Suswono dan tulisan ‘Satuin Jakarta Nyok’ di bagian depan bungkusan.
Baca Selengkapnya