Ridwan Kamil sebut ada banyak cara tumbangkan Ahok di Pilgub DKI
Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi menyatakan tidak turut serta dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Meski begitu, Emil, sapaan akrabnya menyebut menang di Pilkada DKI Jakarta tahun mendatang bukan hal mustahil.
Termasuk jika harus mengalahkan petahana kuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Hal itu disampaikan Emil, dalam jumpa persnya yang didampingi istri Atalia Kamil, di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (29/2).
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
"Memenangkan Pilgub DKI Jakarta dalam kondisi seperti ini sebenarnya bukan hal mustahil," ungkap pria berlatar belakang arsitek tersebut.
Dia mencontohkan saat hendak maju di Pilkada Kota Bandung pada 2013 lalu. Bersaing melawan petahana saat itu Ayi Vivananda tentu sangatlah berat. Popularitas Emil pun hanya sekitar 6 persen saat baru menyatakan maju.
"Dulu (maju Pilwalkota Bandung) modal saya hanya 6 persen dari segi popularitas. Incumbent 30 persen. Kalau logika itu tentu takut. Tapi kami upayakan beberapa langkah strategis akhirnya saya menang 45 persen," ujarnya.
Sehingga, kata dia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena survei bukanlah hal yang seharusnya didewakan. "Bagi saya itu bukan ukuran. Kalau mutuskan maju semua ada ilmunya dan bisa disiasati," terangnya.
Dia menuturkan, jika melawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta bukan hal mustahil, tentu pengalaman Pilwakot Bandung 2013 bisa dijadikan pelajarannya. Apalagi dia mengklaim, belum menyatakan maju di Pilkada DKI Jakarta popularitasnya sudah menyentuh diangka 70 persen.
"Banyak laporan, elektabilitas dan popularitas saya yang tidak lakukan pergerakan politik, artinya pasif bisa sampai 60-70 persen. Untuk seorang yang belum menyatakan maju tentu ini cukup," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil mengklaim kalau warga Betawi sudah jatuh hati pada pasangan Ridho.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar akan memperhitungkan matang-matang untuk memajukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, belum masuk kampanye saja hasil survei paslon Rido sudah tinggi.
Baca Selengkapnya"Nah kita hanya butuh minimal 5 persen aja udah tembus 50 persen. Apalagi kalau bisa undecided-nya bisa kita yakinkan semuanya," kata RK
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaGerindra yakin RK merupakan sosok yang bisa mengalahkan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni
Baca SelengkapnyaMelalui baliho itu, banyak warganet yang menganggap RK bakal maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai, hasil survei suatu lembaga layaknya ramalan cuaca. Semua hasil survei, kata dia perlu direspons dengan bijak.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah.
Baca SelengkapnyaSahroni menyinggung soal baliho bergambar RK dan bertuliskan 'Lagi Jalan Mau Kemana, Kang? Otw Jakarta nihhh'.
Baca Selengkapnya