Ridwan Kamil Sebut Target Herd Immunity di Jabar Tergantung Ketersediaan Vaksin
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan realisasi target herd immunity terhadap Covid-19 di Jawa Barat bergantung pada beragam hal. Dari mulai ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat, hingga percepatan dan perluasan sentra vaksin.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, total sasaran vaksin Covid-19 di Jawa Barat untuk mencapai herd immunity adalah 37 juta jiwa.
Saat ini, realisasi yang sudah mendapat suntikan dosis pertama baru 13 persen atau 5,1 juta jiwa. Sedangkan untuk dosis kedua masih 6,10 persen atau 2,3 juta jiwa.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
“Bupati wali kota minta ya minggu-minggu ini tapi tidak ada, jatahnya habis. Tapi menunggu dari pemerintah pusat. Jadi dari sembilan juta vaksin yang dijatahkan pemerintah, Jabar 74 persen sudah selesai kemudian banyak yang minta vaksin lagi tapi masih kosong, baru mau datang lagi bulan Agustus,” terang dia saat konferensi pers virtual, Rabu (21/7).
Saat ini, 26 persen sisa vaksin untuk dosis kedua yang tersedia akan dihabiskan bagi warga yang belum mendapat suntikan dosis pertama. Hal tersebut bertujuan agar ada perluasan cakupan warga yang tervaksin.
“Saya perintahkan ke sekolah-sekolah dan vaksin keliling. Memang kalau bicara juta-juta, Jabar sudah lebih tinggi daripada provinsi lain tapi kalau pakai persentase karena kita 50 juta memang perlu kerja keras, karena jatah dari pusat segitu kita mampu habiskan sekian,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyampaikan ada korelasi antara vaksinasi dengan tingkat kematian. Kesimpulannya, daerah yang realisasi vaksinasi Covid-19 rendah maka tingkat kematiannya tinggi.
Pria yang akrab disapa Emil ini mencontohkan daerah yang masuk ke dalam kategori realsiasi vaksinasi tinggi adalah Kota Bandung. Meski kasus aktifnya tinggi namun tingkat kematiannya rendah.
“Kesimpulannya ada daerah-daerah yang vaksinnya rendah tingkat persentase kematiannya tinggi. Jadi kota kabupaten di boks merah (seperti Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Indramayu, Kota Tasik) tingkat kematian tinggi dan vaksinasi rendah,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinkes Provinsi Jawa Barat, dr. Lucya Agung Susilawati, MARS menyebut pihaknya sedang menginventarisir sisa stok vaksin. Stok yang hendak digunakan untuk penyuntikan dosis kedua tersebut segera dihabiskan mengikuti instruksi presiden.
Inventarisasi ini termasuk yang berada di institusi lain, seperti TNI dan Polri di Jawa Barat, termasuk organisasi yang ikut membuka layanan vaksinasi. Pemberian dosis kedua akan menggunakan distribusi vaksin pada Agustus mendatang, sekaligus menjangkau yang belum divaksin sama sekali.
“kan sasarannya bertambah, dari 33 juta jiwa tambah 4 jutaan dengan anak dan remaja (yang masih rendah cakupannya karena baru berjalan satu minggu) dan belum semua kabupaten kota melaksanakan. Karena itu tadi, vaksinnya belum siap,” kata dia.
“Sekarang sasarannya siapa saja silakan, toh sama vaksin yang digunakan, dosisnya juga sama 0,5 ml. Usia lansia usia 12 -17 silakan, usia dewasa silakan. Mudah –mudahan dalam waktu satu minggu bisa meningkatkan cakupannya dan mengevaluasi stok vaksin dengan yang seminggu yang akan datang. Kata kemenkes juga bilangnya mulai Agustus distribusinya banyak,” ia melanjutkan.
Selama ini, alokasi vaksin dari Kementerian Kesehatan ditujukan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disalurkan kembali ke pemerintah kota kabupaten, lalu TNI dan Polri.
Jika laju vaksinasi stabil seperti saat ini, maka herd immunity bisa tercapai di akhir tahun 2022. “Jangka waktunya bisa dipercepat pada akhir tahun 2021 jika ada akselerasi dengan menambah sentra-sentra vaksin serta vaksin tersedia di bulan Agustus. Dan ini bergantung juga pada komitmen dinkes kota kabupaten juga,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaTarget ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaBupati Bandung mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di daerahnya.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca Selengkapnya