Ridwan Kamil Siapkan Opsi Relawan dan Tempat Alternatif untuk Penyuntikan Vaksin
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih belum mengetahui sumber daya manusia atau infrastruktur penunjang yang dibutuhkan untuk penyuntikan vaksin Covid-19. Hasil simulasi akan dikaji untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah menyiapkan opsi melibatkan relawan jika tenaga kesehatan masih kurang. Ini pun berlaku bagi penyediaan tempat yang bisa dimanfaatkan untuk penyuntikan vaksin.
"Kalau jumlah tenaga kesehatan ga cukup kita ambil relawan yang sesuai kriteria. Kalau tempat ga cukup, kita manfaatkan tempat lain seperti gor. Kerumitan ini sedang kita proses, agar masyarakat siap daripada keteteran," kata dia di Depok, Kamis (22/10).
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
"Detil detil itu sedang kita lakukan. Hasilnya ketahuan untuk menyuntik mayoritas warga jawa barat butuh 30 hari kah 3 bulan kah, kita tidak tahu," ia melanjutkan.
Ridwan Kamil menyebut dalam simulasi penyuntikan, ada satu hal yang pasti. Setiap orang harus menunggu 30 menit usai disuntik untuk melihat reaksi dalam tubuhnya. Setiap orang, dari awal masuk hingga merampungkan penyuntikan vaksin paling cepat butuh waktu 45 menit.
"Karena prosesnya itu bukan 45 menit setiap orang. Setiap lima menit kan orang ngantri. Jatah pribadinya mungkin 45 menit, tapi karena urutannya kita jarak per tiga atau lima menit, jatahnya tentu banyak," jelas dia.
"Berapa (kapasitas puskesmas dalam penyuntikan vaksin) per harinya? Saya belum dapat kabar. Sedang dihitung. Tadi ada perbaikan inputnya kalau bisa online. Saya juga khawatir skala jabar. Kami kan punya kampung, dusun yang tidak semegah ini puskesmasnya. Kabar ini bisa diberikan dalam seminggu ke depan. Kenapa disiapkan jauh jauh hari, maksudnya supaya kita bisa menghitung statistik. Apakah beresnya 30 hari atau 3 bulan, itu yang sedang dicari," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ridwan Kamil melakukan tinjauan simulasi vaksin di Puskesmas Tapos Depok. Simulasi dilakukan untuk mengetahui hal detil pelaksanaan vaksin mulai dari waktu yang diperlukan hingga jumlah SDM yang diperlukan. Disebutkan bahwa dalam simulasi diperlukan wakti selama 45 menit bagi warga yang divaksin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil (RK)-Suswono didukung 64 kelompok relawan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai, hasil survei suatu lembaga layaknya ramalan cuaca. Semua hasil survei, kata dia perlu direspons dengan bijak.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, program seperti ini bukan hal baru.
Baca SelengkapnyaMeksi begitu, ia menilai maju di Pilkada manapun dinilainya sama saja. Karena, sama-sama melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia memastikan akan cepat belajar untuk bisa menemukan solusi yang adil bagi warga eks Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaRK menceritakan, saat dulu memimpin Provinsi Jawa Barat superapp tersebut bernama Sapa Warga.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, dalam menjalankan keputusan seorang pemimpin butuh kolaborasi dari semua pihak agar realisasinya bisa maksimal.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, fokusnya pada pekan pertama adalah memperkenalkan pasangan urut nomer 2 tersebut pada warga Jawa Barat secara umum.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca Selengkapnya