Ridwan Kamil soal Kasus Covid-19 pada 149 Sekolah di Jabar: Belum Valid
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan laporan mengenai temuan kasus Covid-19 pada seratusan sekolah di daerah itu belum valid. Meski begitu, ia menugaskan Dinas Pendidikan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
Diketahui, survei Kemendikbud Ristek terhadap sekolah yang dipublikasikan pada laman https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ pada Kamis, 23 September 2021, terdapat 149 temuan kasus Covid-19 pada sekolah di Jawa Barat.
Jumlah 149 sekolah itu setara dengan 2,25 persen dari total 6.616 sekolah di Jawa Barat yang telah mengisi survei. Terkait klaster ini, terdapat 1.152 guru dan tenaga kependidikan serta 2.478 siswa dari sejumlah sekolah yang terinfeksi Covid-19.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Kenapa Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Sirekap KPU? Peneliti Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian menyoroti sejumlah kejanggalan yang ditampilkan dalam aplikasi sistem rekapitulasi di situs website pemilu2024.kpu.go.id.
-
Bagaimana cara mengetahui kesiapan anak sekolah? Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
-
Bagaimana Gubernur Kalsel membantu SMAN 1 Tabunganen? Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalsel memberikan bantuan sebanyak Rp10 juta, sementara Kepala Disdikbud Kalsel turut membantu pembangunan sekolah senilai Rp5 juta.
Persentase temuan Covid-19 paling tinggi didapati pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMA) yang sebanyak 4,66 persen atau 16 sekolah dari 343 sekolah. Di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 29 sekolah atau 1,89 persen. Kemudian, di jenjang Sekolah Dasar (SD) ada 61 sekolah atau 2,14 persen.
Sementara itu, pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), kasus Covid-19 ditemukan pada 24 sekolah atau setara 2,15 persen. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada sembilan sekolah atau 1,72 persen dan Sekolah Luar Biasa (SLB) terdapat dua sekolah atau 2,06 persen.
"Nah ini yang penting ada temuan Kemendikbud Ristek ada (sekitar) 150 katanya klaster sekolah di Jabar covid, tapi laporan hari ini dari Dinas Pendidikan kami bahwa itu datanya belum valid, sudah dicek ke pusat dari mana datanya itu masih belum terkonfimasi ya," sebut Ridwan Kamil, Jumat (24/9).
"Sehingga dari Kepala Dinas Pendidikan melaporkan bahwa data itu masih belum bisa dikutip secara resmi karena datanya belum pasti. Jadi kami belum bisa mengiakan benar terjadi klaster di 149 (sekolah). Karena kalau ada, maka komite duluan pasti sudah mendapatkan datanya. Tim dari Disdik jabar mengecek dan hasilnya masih belum bisa dikonfirmasi," lanjutnya.
Pelajar Tak Wajib Suntik Vaksin Covid-19
Menurut pria yang akrab disapa Emil, idealnya semua yang bersekolah sudah divaksin Covid-19 pada saat pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, surat edaran dari Kemendikbud Ristek tidak mengharuskan siswa divaksin dulu.
"Jadi kita melakukan dua proses secara bersamaan, yang penting dia berada di PPKM level 3 maka sudah boleh tatap muka walaupun, belum divaksin tapi kita terus mengupayakan vaksinasi semaksimal mungkin," ucapnya.
Secara umum, ia mengklaim vaksinasi harian Jabar tertinggi di Indonesia, dengan kecepatan 300 ribu dosis per hari. Jumlah itu lebih tinggi dari Jawa Tengah 250 ribu dosis per hari, Jawa Timur 219 ribu per hari, DKI Jakarta 62 ribu per hari, Banten 77 ribu per hari, dan Sumatera Utara 70 ribu per hari.
"Dosis per hari (vaksniasi Covid-19 di Jabar) sudah sangat tinggi, jadi sudah kita arahkan maksimalkan juga ke para siswa yang akan melakukan tatap muka karena tidak ada lagi PPKM Level 4 di Jabar. Bahkan dari laporan BNPB terkait kewaspadaan minggu ini 100 persen Jabar kewaspadaan rendah alias kuning," sebutnya.
Sementara itu, keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 ada di angka 6,2 persen, tingkat kepatuhan prokes 91 persen, jaga jarak naik 89 persen. Kasus aktif tinggal 3.800.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan terdapat ribuan aduan dalam proses PPDB di wilayahnya pada tahun 2023. Mayoritas terkait pemalsuan data.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus ini diawali pengecekan nilai oleh Tim Pengawasan PPDB Jabar bersama Panitia PPDB SMAN 1.
Baca SelengkapnyaPlh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya