Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ridwan Kamil Soroti Masalah Distribusi Oksigen 

Ridwan Kamil Soroti Masalah Distribusi Oksigen  ridwan kamil. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan tidak ada kelangkaan tabung oksigen untuk keperluan kesehatan. Namun, ia menyoroti distribusi yang tidak merata di setiap daerah.

Pria yang akrab disapa Emil ini mencontohkan kasus di Kota Depok yang mengalami kelangkaan oksigen, namun ketersediaannya melimpah di Kota Bandung.

“Yang menjadi tantangan manajemen distribusi. Di Depok langka, di bandung melimpah. Sekarang dihitung, kalau bisa kita punya neraca manajemen oksigen dalam seminggu dua minggu ke depan,” katanya, Rabu (30/6).

Orang lain juga bertanya?

“Pabriknya ada empat di Jabar, dua di Jateng, empat di Jatim. Jateng yang zona merahnya paling banyak atas nama kemanusiaan oksigennya kita suplai,” ia melanjutkan.

Indikator ketersediaan oksigen aman karena secara umum penggunaan oksigen untuk kesehatan angkanya di bawah 30 persen, mayoritas lainnya untuk industri. Sehingga neraca oksigen masih aman.

Ia pun mengimbau kepada pasien, khususnya warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala rendah tidak berlomba membeli atau menimbun tabung oksigen. Semua harus memahami keperluan paling mendesak untuk rumah sakit.

“Yang ramai itu manajemen sirkulasi. Krisis di depok, seolah oksigen habis, padahal secara neraca aman jauh lebih dari cukup. Tinggal diatur distribusi (yang harus dibenahi),” tegasnya.

“Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat,” ujarnya.

IGD di sejumlah Rumah Sakit Ditutup Sementara

Di sisi lain, sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) memutuskan untuk menutup ruang Instalasi atau Unit Gawat Darurat. (IGD/UGD). Permasalahannya adalah kekurangan sumber daya manusia.

Beberapa rumah sakti yang memberlakukan kebijakan itu di antaranya RSUD Cibabat, Kota Cimahi dan RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung.

Ridwan Kamil mengaku untuk mengurangi beban tenaga kesehatan, pihaknya sudah 400 orang relawan. Mereka didistribusikan ke fasilitas kesehatan yang mengalami kekurangan SDM.

“Kita juga akan merekrut tambahan. Kepada akademi poltekes dan lain-lain kita hubungi agar mereka bisa langsung kita kirim ke tempat yang membutuhkan. IGD ini pintu pertama dalam kedaruratan,” pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan

Kekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter

6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.

Baca Selengkapnya
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani

Bocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur

ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Tak Ada Dokter Spesialis Jantung hingga Kanker di RSUD Tamiang Layang
Jokowi Soroti Tak Ada Dokter Spesialis Jantung hingga Kanker di RSUD Tamiang Layang

RSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Sebut 190 Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter
Ombudsman Sebut 190 Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter

Dari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pemecatan Dekan FK Unair Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing
Kronologi Pemecatan Dekan FK Unair Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing

Sebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.

Baca Selengkapnya
Soroti Masalah ISPA, Ridwan Kamil Janji Bakal Atasi Polusi Udara Jakarta
Soroti Masalah ISPA, Ridwan Kamil Janji Bakal Atasi Polusi Udara Jakarta

Ridwan Kamil berjanji akan menyelesaikan persoalan polusi udara bila terpilih menjadi gubernur

Baca Selengkapnya
Jokowi: 59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Pulau Jawa
Jokowi: 59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Pulau Jawa

Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.

Baca Selengkapnya