Ridwan Kamil Soroti Masalah Distribusi Oksigen
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan tidak ada kelangkaan tabung oksigen untuk keperluan kesehatan. Namun, ia menyoroti distribusi yang tidak merata di setiap daerah.
Pria yang akrab disapa Emil ini mencontohkan kasus di Kota Depok yang mengalami kelangkaan oksigen, namun ketersediaannya melimpah di Kota Bandung.
“Yang menjadi tantangan manajemen distribusi. Di Depok langka, di bandung melimpah. Sekarang dihitung, kalau bisa kita punya neraca manajemen oksigen dalam seminggu dua minggu ke depan,” katanya, Rabu (30/6).
-
Kenapa pintu RSUD dipalang? Pihak RSUD menjelaskan, pihaknya menutup pintu dengan memalang karena kunci pintu rusak, takut obat-obatan dan alat medis hilang.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
“Pabriknya ada empat di Jabar, dua di Jateng, empat di Jatim. Jateng yang zona merahnya paling banyak atas nama kemanusiaan oksigennya kita suplai,” ia melanjutkan.
Indikator ketersediaan oksigen aman karena secara umum penggunaan oksigen untuk kesehatan angkanya di bawah 30 persen, mayoritas lainnya untuk industri. Sehingga neraca oksigen masih aman.
Ia pun mengimbau kepada pasien, khususnya warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala rendah tidak berlomba membeli atau menimbun tabung oksigen. Semua harus memahami keperluan paling mendesak untuk rumah sakit.
“Yang ramai itu manajemen sirkulasi. Krisis di depok, seolah oksigen habis, padahal secara neraca aman jauh lebih dari cukup. Tinggal diatur distribusi (yang harus dibenahi),” tegasnya.
“Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat,” ujarnya.
IGD di sejumlah Rumah Sakit Ditutup Sementara
Di sisi lain, sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) memutuskan untuk menutup ruang Instalasi atau Unit Gawat Darurat. (IGD/UGD). Permasalahannya adalah kekurangan sumber daya manusia.
Beberapa rumah sakti yang memberlakukan kebijakan itu di antaranya RSUD Cibabat, Kota Cimahi dan RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung.
Ridwan Kamil mengaku untuk mengurangi beban tenaga kesehatan, pihaknya sudah 400 orang relawan. Mereka didistribusikan ke fasilitas kesehatan yang mengalami kekurangan SDM.
“Kita juga akan merekrut tambahan. Kepada akademi poltekes dan lain-lain kita hubungi agar mereka bisa langsung kita kirim ke tempat yang membutuhkan. IGD ini pintu pertama dalam kedaruratan,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaSebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berjanji akan menyelesaikan persoalan polusi udara bila terpilih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Baca Selengkapnya