Ridwan Kamil Tanggapi Menko Luhut: 2 Juta Kasus yang Disampaikan Belum Tentu Positif
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menanggapi polemik dari pernyataan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19, Luhut Binsar Pandjaitan mengenai lebih dari 2 juta data kasus Covid-19 yang belum dilaporkan.
"Dua juta kasus yang pak Luhut sampaikan itu belum tentu kasus positif, karena kita ngetes ada yang positif ada yang negatif," kata dia, Senin (8/2).
Ia meyakini, berdasarkan catatan data dari pengetesan, hasil positif lebih rendah dari yang negatif. Itu pun diprediksi mayoritas dari dua juta laporan yang belum terinput dalam data.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana nasib jemaah yang tertunda? “Dengan kesepakatan bersama, jemaah menambah biaya umrah sebesar Rp6 juta. Kemudian kami menanggung dan memberi kompensasi kerugian visa baru, hotel, dan Land Arrangement alias pengaturan perjalanan para jemaah selama ibadah umrah,“ Rifai mengaku PT Amana Berkah Mandiri juga merupakan korban dari KW. Namun kondisi itu tak mengurangi profesionalitas perusahaannya untuk tidak mengecewakan jemaah.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Jadi di dalam dua juta itu (diprediksi) mayoritas yang negatif, bukan yang positif tertunda," kata dia.
"Yang positif tertunda ada, seperti di Jabar kan, dari 20 ribu tinggal 10 ribu yang belum diumumkan (pemerintah pusat). Entah kapan, saya juga enggak tahu," ia melanjutkan.
Ridwan Kamil sendiri dalam beberapa kesempatan kerap menyinggung soal pendataan kasus Covid-19 yang tidak sesuai. Ia bahkan mengaku sudah menyampaikan keluhan langsung kepada pemerintah.
Banyak kasus Covid-19 yang sudah dilaporkan namun tak kunjung diinput. Alhasil, saat diumumkan pemerintah pusat, banyak kasus lama yang tercampur hingga akhirnya menimbulkan polemik.
Sebelumnya, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menjelaskan, 2 juta data tersebut bukan data kasus positif yang ditutupi. Melainkan data kasus negatif yang belum terlaporkan. Dia menjelaskan itu terjadi lantaran banyak laboratorium yang lebih dulu melaporkan kasus positif agar segera mendapatkan penanganan. Sehingga kasus negatif tertunda untuk dilaporkan.
"Sebenarnya bukan 2 juta kasus positif yang belum masuk. Tetapi, ada banyak hasil tes negatif yang tertunda untuk dilaporkan oleh laboratorium. Karena jumlah tes yang besar & tenaga entry terbatas, laboratorium cenderung lebih dahulu melaporkan hasil positif agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Jodi dalam keterangan pers, Sabtu (6/2).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) menanggapi hasil quick count Pilkada Jakarta sementara.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil akan melepas jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat pada 5 September 2023.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masih enggan menanggapi rumor mengenai peta politik jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca Selengkapnyakowi masih menunggu Komisi Pemilihan Umum menyelesaikan rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai komentar tersebut menunjukkan tipikal netizen yang enggan mencari tahu informasi di internet.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca Selengkapnya