Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ridwan Kamil Ungkap Covid-19 di Jabar Turun, Sebut Data Kemenkes Telat

Ridwan Kamil Ungkap Covid-19 di Jabar Turun, Sebut Data Kemenkes Telat Ridwan Kamil setelah pengambilan sample darah. ©2020 Instagram Ridwan Kamil/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengeluhkan data Covid-19 yang dimiliki Pemprov Jabar dengan pemerintah pusat berbeda. Dampaknya, kasus Covid-19 di Jawa Barat terus meningkat beberapa pekan terakhir.

Menurut data yang dimilikinya, kasus Covid-19 di Jawa Barat justru menurun.

Data Kementerian Kesehatan, dalam beberapa pekan terakhir Jawa Barat menyumbang kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Bahkan, posisi Jawa Barat sempat lebih tinggi dari DKI Jakarta.

Dia menyebut, data Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan berbeda sejak September 2020. Perbedaan ini ditengarai sistem verifikasi data Covid-19 mengalami keterlambatan.

"Sampai hari ini sejak September 2020 yang dilaporkan dan diumumkan setiap hari oleh pemerintah pusat berbeda dengan data yang ada di kami dengan satu dan lain permasalahan yang coba diselesaikan," ujarnya dalam talk show virtual, Kamis (4/2).

Alumni University of California, Berkeley ini mengatakan, sebetulnya kasus Covid-19 di Jawa Barat meningkat tajam pada September hingga Desember. Namun, saat itu seluruh data kasus Covid-19 tidak masuk ke Kementerian Kesehatan secara utuh.

"Jadi selama September sampai Desember kasus kami tinggi. Tapi yang diumumkan pemerintah pusat sesuai kewenangan lebih rendah, tapi di bulan Januari saat kasus harian kami mulai stabil dan rendah, tiba-tiba diumumkan tinggi. Sehingga itu tabungan kasus-kasus lama. Sebenarnya itu sudah sembuh," jelasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, salah satu penyebab melonjaknya kasus Covid-di Indonesia adalah verifikasi data.

"Salah satunya disebabkan verifikasi data yang terlambat masuk sehingga menyebabkan penumpukan pada pelaporan data di beberapa daerah," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (19/1).

Wiku mengatakan, pemerintah pusat dan daerah sedang memperbaiki sistem verifikasi data kasus Covid-19. Harapannya, perbaikan sistem ini mengurangi perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah.

"Saya minta ke depannya tidak ada lagi toleransi atau delay keterlambatan data karena ini sangat krusial dalam pengambilan keputusan," ujarnya.

Mantan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia ini mengingatkan kesesuaian data kasus Covid-19 pemerintah pusat dan daerah sangat penting. Sebab, data tersebut menjadi acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan penanganan Covid-19.

"Dengan data yang tidak realtime maka kebijakan yang dikeluarkan tidak tepat waktu sehingga menjadi tidak efektif," tandasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dharma Sindir Jabar jadi Daerah Termiskin Pascacovid, Ridwan Kamil: Datanya Keliru Pak, Baca Lagi
Dharma Sindir Jabar jadi Daerah Termiskin Pascacovid, Ridwan Kamil: Datanya Keliru Pak, Baca Lagi

Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah

Ridwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Analisis Penyebab 73 Persen Masyarakat Ingin Ridwan Kamil Kembali Pimpin Jawa Barat
Analisis Penyebab 73 Persen Masyarakat Ingin Ridwan Kamil Kembali Pimpin Jawa Barat

Meskipun sudah tidak menjadi gubernur, masyarakat Jabar masih mengingat nama Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar
Elektabilitas Ridwan Kamil di Jabar

Ridwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Ridwan Kamil Balas Komentar 'Nyinyir' Netizen
Begini Cara Ridwan Kamil Balas Komentar 'Nyinyir' Netizen

Ridwan Kamil menilai komentar tersebut menunjukkan tipikal netizen yang enggan mencari tahu informasi di internet.

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar

DPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.

Baca Selengkapnya