Rintihan 'adik ku iku wong apik' dari rumah terduga teroris di Sidoarjo
Merdeka.com - Kondisi Jalan Avia RT 03, RW 01 Kelurahan Lemahputro, Sidoarjo, terlihat sepi pasca penggerebekan terduga teroris di rumah nomor 193 pada, Rabu (16/5) malam. Dua terduga teroris diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dari tempat tersebut.
Seorang berinisial H diduga ditembak mati, sedangkan W dilumpuhkan petugas pada penggerebekan yang didengar sejumlah tetangga setempat letusan sebanyak dua kali itu.
Pantauan merdeka.com di lokasi, ada yang suara perempuan muda menangis tersedu-sedu pasca penangkapan dua terduga teroris usai Salat Tarawih tersebut. Suara itu berasal dari dalam ruang tamu rumah berpagar besi warna kuning dengan tembok warna biru, nomor 193.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Suara tangisan tersedu-sedu terdengar jelas dari luar rumah. Perempuan muda itu masih tidak terima dengan penangkapan adiknya oleh Densus 88.
"Adik ku iku wong apik (adik saya itu orang baik)," ucapnya sambil menutup keras pintu rumah.
Pasca penangkapan itu masih terlihat segar bercak darah berceceran di atas paving depan rumah yang diketahui milik orang tua Budi Satrio, terduga teroris yang ditembak mati petugas.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga sekitar, perempuan muda yang menangis tersedu-sedu itu masih saudara salah satu dari dua terduga teroris yang diamankan Densus 88 Antiteror.
"Itu masih saudaranya mas, kalau enggak salah masih kakaknya," ucap salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya itu.
Dia mengaku, tidak terlalu banyak mengetahui adanya penangkapan itu. "Saya hanya terdengar letusan dua kali. Saya kaget, padahal di sini tidak ada yang mainan petasan," ungkap warga tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaTetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaDi rumah cat putih itu memang hanya dihuni empat orang. Garis polisi sudah dipasang.
Baca Selengkapnya