Risma Beri Bantuan Keluarga KPPS Meninggal di Simokerto
Merdeka.com - Wali Kota Kota Surabaya, Tri Rismaharini secara bertahap mengunjungi semua keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal usai bertugas. Salah satunya keluarga almarhum Suhardiman di Jalan Simokerto, Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jatim, Minggu (12/5).
Saat berkunjung, Risma bertemu Santi, istri almarhum Suhadriman, petugas KPPS TPS 17 Seimokerto di teras rumahnya. Dia menanyakan keadaan keluarga dan apa yang dikeluhkan suaminya sebelum meninggal.
"Bagaimana bu, kronologinya?," kata Risma kepada istri almarhum.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
-
Kenapa Sanusi Hardjadinata bekerja di Residen Madiun? Setelah itu, ia diminta satu tahun dari 1948 bekerja di Residen Madiun yang bertugas memulihkan kondisi Madiun setelah pemberontakan.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto singgung tentang sosok pemimpin yang dibantu keluarga? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok pemimpin yang dibantu oleh keluarga. Menurut Hasto, generasi perintis bukan mendapat fasilitas dari ayah dan pamannya.
-
Apa profesi anak Adipura sekarang? Maghara memulai karir aktingnya pada tahun 2020.
-
Bagaimana Mahalini mendukung karier Rizky? 'Perannya (Mahalini) pasti mensupport, keluh kesannya perjalanan 10 tahun ini dan dia menjadi seorang pendengar yang baik memang buat suaminya apapun didengarkan, proses, perjuangan dan dia mensupport banget,' kata Rizky Febian di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2024).
-
Dimana putri Kasad Maruli bekerja? Putri Kasad Maruli, Faye Simanjuntak diketahui baru saja lulus dari Georgetown University, Amerika Serikat pada bulan Mei lalu. Siapa sangka, putri pertama Kasad dan Paulina Pandjaitan itu kini dikabarkan telah berhasil meraih pekerjaan impian di negeri Paman Sam.
Diketahui pekerjaan sehari-hari almarhum adalah pengemudi ojek daring di Surabaya. Suhardiman hidup dengan seorang istri bernama Santi (43) dan dua anaknya Hardi Wijaya (22), Neza Aulia (12). Ia menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (27/4).
Setelah mendengarkan penjelasan Santi, Risma langsung memutuskan untuk membantu biaya sekolah anak kedua almarhum yang saat ini masih duduk di bangku SMP.
"Sekolah yang pinter ya. Biar jadi orang sukses. Nanti soal biaya tidak perlu khawatir. Pokoknya tugasmu sekolah yang rajin," ujarnya kepada Neza seperti dilansir dari Antara.
Selain membiayai sekolah hingga lulus SMP, Risma juga memberikan bantuan kepada anak pertama almarhum yang bernama Hardi (22). Saat ini, Hardi bekerja sebagai karyawan restoran, dan politisi PDIP itu berencana akan memindahkannya untuk bekerja di kantor Pemkot Surabaya.
"Nanti yang pertama pindah Pemkot saja, nanti ada staf saya yang akan datang untuk membantu dan menyiapkan semuanya, ibu tidak usah khawatir. Allah punya rencana yang indah untuk kita semua," tegasnya.
Selain santunan dana dan bantuan untuk anak-anak almarhum, ternyata masih belum cukup membuat Wali Kota Risma lega. Sehingga, ia pun berencana ingin membantu istri almarhum untuk berjualan di depan rumahnya, yakni meracang (kebutuhan bumbu dapur). Bagi Wali Kota Risma, hal itu sangat penting supaya Santi masih bisa memberikan nafkah kepada anak-anaknya.
"Ibu berkenan saya buatkan toko untuk jual meracang di sini. Sambil kerja masih bisa mengurus rumah dan memantau anak-anak, pokoknya berdoa tidak lupa berdoa Allah sayang sama hamba-hambanya yang terus memohon, asal kita mau berusaha segala kesulitan selalu ada jalan," ujarnya.
Sementara itu, Santi menjelaskan bahwa suami mengeluh sakit di bagian dada pada Rabu (17/4) setelah bertugas di TPS 17. "Sejak hari itu, dadanya sering terasa sakit, tapi tidak begitu dirasakan. Terus pada Jumat (26/4), suami saya cerita kalau kambuh lagi. Saya kerokin, tiba-tiba saat saya masak di dapur Sabtu (27/4) pukul 08.30 sudah tidak ada. Saya bawa ke RSUD Soewandhi sudah tidak tertolong," ujar Santi.
Oleh karena itu, Santi berterima kasih kepada Wali Kota Risma yang bersedia menyekolahkan anak keduanya dan memberikan pekerjaan yang sangat layak untuk anak pertamanya. Bahkan, ia sangat bersyukur apabila Wali Kota Risma membangunkan toko untuk jualan meracang.
"Saya matur nuwun (terima kasih) sudah dibantu menyekolahkan anak, dan dibantu mencarikan jalan keluar yang saya hadapi, bapaknya di sana pasti akan tenang, terima kasih Bu Risma," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaSimak perjalanan hidup Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Baca SelengkapnyaUsai nyekar, Hendi akan mengembalikan formulir pendaftaran untuk maju di Pilgub Jawa Tengah di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan klaim jaminan kecelakaan kerja untuk keluarga petugas haji Ahmad Ridlo.
Baca SelengkapnyaBasuki ikut menggotong saat keranda jenazah Rizal Ramli melewati tangga depan rumahnya.
Baca SelengkapnyaRisma optimistis bergandengan dengan Zahrul Azhar Asumta atau yang akrab disapa Gus Hans bisa menghapus kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini dikaruniai enam orang anak.
Baca SelengkapnyaDua anggota KPPS di Indragiri Hulu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaPutra bungsu dari enam bersaudara itu harus menjalani kehidupan pahit manakala sang ayah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaProfil Paiman Rahardjo, Wakil Menteri Desa PDDT yang memulai perjalanan di Ibukota sebagai tukang sapu hingga menjadi rektor.
Baca Selengkapnya