Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Risma didesak batalkan pengubahan 2 nama jalan di Surabaya

Risma didesak batalkan pengubahan 2 nama jalan di Surabaya Hari Kartini PDI Perjuangan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Polemik pengubahan nama dua jalan di Kota Pahlawan masih belum reda. Meski DPRD Surabaya telah menyetujuinya lewat sidang paripurna Agustus 2018 lalu, penolakan atas penggantian nama Jalan Gunungsari dan Dinoyo masih berlangsung.

Kali ini, protes dilayangkan Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putara Putri TNI-Polri Indonesia (GM FKPPI) Jawa Timur. Mereka meminta Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini segera membatalkan pengubahan nama dua jalan tersebut.

"Ini (penolakan) demi penghormatan terhadap sejarah perjuangan para pahlawan," kata Ketua GM FKPPI Jawa Timur Agoes Soerjanto di Surabaya, Selasa (18/9).

Menurut Agoes, dua nama jalan tersebut menjadi salah satu tetenger perjuangan para pahlawan. Sehingga, GM FKPPI menilai, penggantian nama Jalan Gunungsari menjadi Jalan Prabu Siliwangi, serta Jalan Dinoyo menjadi Jalan Pasundan, itu sebagai kebijakan yang ahistoris.

"Kebijakan tersebut mengingkari nilai-nilai perjuangan para pejuang," sesal Agoes.

Berdasarkan penuturan ahli dan pelaku sejarah, masih kata Agoes, Jalan Gunungsari adalah bagian dari Front Bukit Gunung Sari yang menjadi basis pertahanan terakhir dan tempat gerilya Arek-arek Suroboyo, yang tergabung di Badan Keamanan Rakyat/Pelajar, cikal-bakal Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).

Pascaperang 10 November atau tepatnya 28 November 1945, Jalan Gunungsari menjadi benteng pertahanan terakhir melawan sekutu, karena lokasinya waktu itu masih dipenuhi bukit.

Saat itu, sangat banyak gerilyawan rakyat dan tentara pejuang yang wafat di medan tempur. Dan untuk mengenang jasa mereka, dibangunlah Monumen Kancah Yudha Mas TRIP di Gunungsari yang diresmikan Pangdam Brawijaya, Mayjen TNI Witarmin pada 7 Februari 1981.

Ditambahkan Sekretaris GM FKPPI Jawa Timur, Didik Prasetiyono, banyak memori kolektif publik yang terikat dengan nama-nama jalan di Surabaya. "Memori itu akan dicabut sepihak oleh penguasa, tentu kita tolak," tegasnya.

Didik menyarankan agar perubahan nama jalan, sebaiknya bisa dilakukan di beberapa ruas lain. "Kan ada banyak ruas jalan baru di Surabaya. Pakai nama baru di ruas jalan itu. Jangan jalan yang sudah ada, diganti namanya," saran Didik.

Seperti diketahui, wacana ini bermula dari pertemuan Gubernur Jawa Timur Soekarwo; Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan; dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono yang menyepakati adanya rekonsiliasi hubungan Jawa-Sunda akibat Perang Bubat di zaman Majapahit Abad ke-14. Rekonsiliasi disepakati dengan mengubah nama jalan di Surabaya dan Bandung.

Jalan Gunungsari di Surabaya diganti dengan Jalan Prabu Siliwangi dan Dinoyo diganti menjadi Jalan Sunda. Sementara Pemkot Bandung, juga sepakat mengganti dua nama jalan. Jalan Gazebo menjadi Jalan Majapahit dan Jalan Kopo Pendek menjadi Jalan Hayam Wuruk.

Selanjutnya, kesepakatan itu dibawa ke Pemkot Surabaya untuk dimintakan persetujuan DPRD. Sampai terjadilah pro dan kontra, baik di internal Pansus DPRD Surabaya maupun di kalangan masyarakat.

Bahkan, di sidang paripurna DPRD Surabaya pada 11 Agustus 2018 lalu, dua anggota Fraksi Partai NasDem, Fathul Muid dan Vinsensius Awey memilih walk out dari ruang sidang karena menolak perubahan nama dua jalan tersebut.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah

DPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah

Baca Selengkapnya
DPR Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota Negara Meski Ada UU IKN
DPR Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota Negara Meski Ada UU IKN

Ia justru mendorong nantinya tak hanya ada Pilgub melainkan juga Pilwalkot di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Gugatan Gibran Dikabulkan, PN Solo Batalkan Penyitaan Lahan Sriwedari
Gugatan Gibran Dikabulkan, PN Solo Batalkan Penyitaan Lahan Sriwedari

Dengan pembatalan tersebut, Pemkot Solo secara hukum dapat memanfaatkan lahan Sriwedari.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun Batal Ajukan Gugatan Hasil Pilkada Jakarta ke MK
Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun Batal Ajukan Gugatan Hasil Pilkada Jakarta ke MK

Belum ada penjelasan resmi alasan RIDO akhirnya tak ajukan gugatan ke MK.

Baca Selengkapnya
Meski Ditolak PKS, RUU DKJ Tetap Jadi Usulan Inisiatif DPR RI
Meski Ditolak PKS, RUU DKJ Tetap Jadi Usulan Inisiatif DPR RI

PKS menilai Jakarta masih layak menyandang status sebagai Daerah Khusus Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
Kronologi dan Alasan DPR Batal Sahkan RUU Pilkada: Kami Patuh, Taat dan Tunduk Aturan
Kronologi dan Alasan DPR Batal Sahkan RUU Pilkada: Kami Patuh, Taat dan Tunduk Aturan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, revisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna.

Baca Selengkapnya
Bila RUU Pilkada Disahkan, Dasco DPR Sebut Berlaku di Periode Berikutnya
Bila RUU Pilkada Disahkan, Dasco DPR Sebut Berlaku di Periode Berikutnya

Dasco menyatakan, aturan berkaku soal Pilkada tetap mengikuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis RIDO Batal Gugat Pilkada Jakarta ke MK, karena Bisa Berimbas ke Politik Nasional?
Analisis RIDO Batal Gugat Pilkada Jakarta ke MK, karena Bisa Berimbas ke Politik Nasional?

Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) batal melayangkan gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Ketua Timses RK-Suswono Akhirnya Bicara Alasan Batal Gugat Pilkada Jakarta ke MK
Ketua Timses RK-Suswono Akhirnya Bicara Alasan Batal Gugat Pilkada Jakarta ke MK

Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria mengungkapkan alasan batal menggugat hasil Pilkada Jakarta 2024 ke MK.

Baca Selengkapnya
Revisi UU Pilkada Batal Disahkan, Partai Buruh Tak Jadi Geruduk Kantor KPU dan DPR
Revisi UU Pilkada Batal Disahkan, Partai Buruh Tak Jadi Geruduk Kantor KPU dan DPR

"Sahabat seperjuangan, aksi hari ini tanggal 23 Agustus di DPR RI dan KPU, kita tunda dulu," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal

Baca Selengkapnya
Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang
Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang

Aksi protes warga dilakukan sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap Pemprov Sulsel.

Baca Selengkapnya
Ikut Vote Setuju di Baleg, Kini PKS 'FOMO' Dukung Pendemo Tolak RUU Pilkada
Ikut Vote Setuju di Baleg, Kini PKS 'FOMO' Dukung Pendemo Tolak RUU Pilkada

PKS menyebut keputusan DPR membatalkan revisi UU Pilkada sesuai dengan suara dan tuntutan rakyat.

Baca Selengkapnya