Risma luncurkan kurikulum anti narkoba di sekolah se-Surabaya
Merdeka.com - Bersama Dinas Pendidikan dan Badan Nasional Narkotika (BNN), Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini luncurkan kurikulum baru, anti narkoba, Selasa (9/6). Hal ini sebagai antisipasi peredaran narkotika di kalangan pelajar Kota Pahlawan yang hingga saat ini jumlahnya makin tak terkendali.
Gelar peluncuran kurikulum anti narkoba di Jatim Xpo (JX) Internasional, Jalan A Yani, Surabaya itu, dihadiri Kepala BNN, Komjen Pol Anang Iskandar, Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol Iwan Ibrahim dan Kepala BNN Surabaya, Kompol Suparti serta Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ihsan, serta ribuan pelajar, guru dan wali murid se-Surabaya.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Kenapa DPR khawatir akan lonjakan narkoba? Saya jadi khawatir momentum mudik kemarin dijadikan sebagai jalur transaksi oleh para pengedar. Dia bawa narkoba ntah dari luar negeri atau suatu daerah, masuk ke daerah lainnya. Untuk itu setiap Polda, Polres, hingga Polsek, wajib pantau wilayahnya masing-masing. Pastikan tidak ada lonjakan narkoba,' tambah Sahroni.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Bagaimana remaja bisa kecanduan narkoba? 'Tahap penggunaan narkoba dimulai dari coba-coba, kemudian naik ke penggunaan sosial, hingga menjadi penggunaan situasional saat menghadapi masalah tertentu. Akhirnya, bisa berlanjut menjadi penggunaan intensif dan kecanduan,' jelas Martha.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ihsan, kurikulum anti narkoba ini berdasarkan undang-undang pencegahan penyalahgunaan narkoba. "Ini adalah amanah undang-undang. Tahun ini, semua sekolah di Surabaya sudah mulai menerapkan kurikulum tersebut," kata Ihsan usai peluncuran.
Kurikulum baru ini, lanjut Ihsan, berbasis aplikatif. Sehingga bisa masuk ke semua mata pelajaran sekolah.
"Contohnya Mapel (mata pelajaran) Matematika. Di situ ada materi membuat grafik. Maka perlu data lapangan, yang bisa diperoleh dari menyebar kuesioner untuk mendapatkan data tersebut," kata dia mencontohkan.
Kembali dia menjelaskan, pembuatan grafik melalui sebaran kuesioner itu, materi-materinya berkaitan dengan narkoba. "Misalkan materi kuesioner itu tentang narkoba: Mengerti tidak jenis-jenis narkoba? Tahu tidak bahaya narkoba? dan pertanyaan lain sebagainya," ucapnya.
Jadi, masih kata dia, kurikulum ini bersifat tematik dengan sistem pembelajaran yang ada. "Nanti bisa juga masuk ke Mapel lain seperti PPKN, Bahasa Indonesia dan sebagainya."
Kurikulum anti narkoba ini, disempurnakan dalam bentuk modul. Setiap siswa, akan mendapat 12 modul yang sudah direview oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) se-Surabaya. "Nanti, selama proses belajar-mengajar di sekolah, tiap siswa akan mendapat 12 modul kurikulum anti narkoba ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Surabaya, Kompol Suparti berharap, dengan kurikulum anti narkoba di sekolah-sekolah ini, bisa menekan angka peredaran narkoba.
Data di BNN Surabaya, kata Suparti, tercatat ada 400 pecandu di usia muda. "Paling muda usianya 12 tahun. Memang peredaran narkoba ini, kerap menyasar anak usia SMP, kalau anak SD, masih dalam tingkat coba-coba," kata mantan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya ini.
Suparti juga mengaku, pihaknya akan terus ikut berupaya menekan peredaran narkoba di kalangan pelajar ini. "Jangan sampai barang-barang (narkoba) ini masuk ke kampung-kampung. Saat ini saja, di Surabaya, sudah ada 7 kampung masuk kategori diwaspadai, 3 kampung perlu diamati, karena terdeteksi ada banyak penggunanya," tandas Suparti. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memberikan edukasi terkait Pemilu Damai dan bahaya narkoba
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaData dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca SelengkapnyaIriana juga membagikan hadiah kepada salah seorang pelajar
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Jokowi akan berakhir pada Minggu, 20 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.
Baca SelengkapnyaUpaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapat laporan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Baca Selengkapnya