Risma Pilih Berkantor di Posko Penanganan Covid-19 untuk Permudah Koordinasi
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memilih berkantor di Posko Penanganan COVID-19 di Taman Surya atau halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk memudahkan koordinasi dengan jajarannya.
"Kenapa waktu itu saya langsung bangun tenda di sini halaman balai kota, karena kalau pakai ruangan, lebih besar risikonya," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Minggu (12/4).
Menurut dia, di dalam ruangan ber-AC (air conditioner), risiko tertular virus tersebut akan lebih besar sebab jika ada orang "carrier" atau pembawa virus COVID-19 dan kemudian masuk ruangan ber-AC, bisa saja kemudian virus itu menyebar melalui alat penyejuk ruangan tersebut.
-
Dimana AC bisa menimbulkan masalah kesehatan? Menghabiskan terlalu banyak waktu di dalam ruangan ber-AC dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang merugikan.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Siapa yang bisa terkena pneumonia? Beberapa bakteri yang sering menyebabkan pneumonia adalah pneumokokus dan streptokokus, sedangkan virus seperti COVID-19 juga dapat menjadi penyebab pneumonia.
-
Kenapa orang di rumah bisa tertular flu? Jika Anda tinggal serumah dengan seseorang yang terkena flu, risiko tertular penyakit ini cukup tinggi. Sebuah studi pada Januari 2023 yang dipublikasikan di JAMA menemukan bahwa selama musim flu 2021 hingga 2022, orang yang tinggal serumah dengan penderita flu memiliki peluang hingga 50 persen untuk tertular virus tersebut.
-
Siapa yang terkena cacar air? Sebanyak 43 siswa dari SMPN 8 Tangerang Selatan dilaporkan terinfeksi cacar air dan gondongan.
-
Siapa yang rentan terkena? Penelitian juga menemukan bahwa sakit kepala cluster dapat bersifat genetik pada 5% orang.
"Kalau ada orang 'carrier' kemudian berada di ruangan AC kan kita tidak tahu, bisa-bisa kena semuanya," ujarnya.
Untuk itu, Wali Kota Risma lebih memilih bekerja maupun menggelar rapat bersama jajarannya di posko Halaman Balai Kota Surabaya itu.
Bahkan, beberapa kali Risma menggelar rapat telekonferensi terkait penanganan dengan DPRD Surabaya, United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) atau Asosiasi Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik dan pemangku kepentingan lainnya.
Menurut dia, dengan melakukan aktivitas di luar ruangan itu, maka risiko tertular virus tersebut akan lebih kecil. Apalagi, lanjut dia, di posko penanganan COVID-19 itu bisa langsung terkena paparan sinar matahari dan hembusan angin.
"Saya juga tidak tahu apakah virus itu bisa mati jika kena panas (matahari). Tapi, risiko di dalam ruangan itu pasti lebih besar. Jadi semua kita lakukan di sini," katanya.
Meski demikian, Risma menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di Balai Kota Surabaya yakni saling menjaga jarak, wajib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau cairan pencuci tangan. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca Selengkapnya