Risma: Saya tak pernah dikomplain soal petugas partai
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau yang akrab dipanggil Risma turut memberikan komentar soal istilah petugas partai. Menurut Risma, apa yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersebut tidak perlu dipolemikkan.
"Sebenarnya yang beliau (Megawati) sampaikan itu kan apa namanya, itu ada memang guidance-guidance itu, sepanjang itu dilakukan dengan baik contohnya memperhatikan masyarakat dan sebagainya, aku ndak pernah dikomplain kok soal itu," kata Risma kepada wartawan di Kantor Istana Wapres, Jakarta, Selasa (14/4).
Lebih lanjut, Risma enggan menjelaskan lebih panjang makna petugas partai. "Ya itu masalahnya. Aku ndak berani, aku takut ada cobaan ke aku, sebenarnya Tuhan itu pengin coba. Tapi warga aku yang kena, aku enggak kepengin yang begitu, gitu lho," ucap Risma.
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Kenapa Risma harus bertemu Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini. Sebab, sebelum dia ditunjuk sebagai Mensos dulu, ia juga lebih dulu berjumpa dengan kepala negara.'Tapi saya besok akan ngadep beliaunya karena dulu saya jadi menteri juga dipanggil, saya juga akan menghadap beliaunya untuk menyerahkan pengunduran diri saya,' ucapnya.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Apa yang menurut Bahlil membuat Mensos Tri Rismaharini tidak nyaman? 'Saya nyaman-nyaman aja, tuh. Mungkin Ibu Risma kali. Kami nyaman-nyaman aja, ratas terus. Kami komunikasi baik semuanya,' kata Bahlil, usai menghadiri acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
Ketika disinggung apakah dirinya bagian dari petugas partai, Risma menjawab dengan datar dan tersenyum. "Aduh, kamu kok pinter," tutup Risma sumringah.
Seperti diketahui, polemik petugas partai mulai mencuat setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan peringatan keras di pidato penutup Kongres IV di Sanur, Bali, Sabtu pekan lalu. Dia meminta, kader partai yang tidak mau disebut sebagai petugas partai untuk ke luar.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Ipul menggantikan Risma yang mengundurkan diri karena ikut kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaRisma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca Selengkapnya