Ritual di hulu Bengawan Solo, 2 wisatawan asal Pacitan tewas
Merdeka.com - Hadi Sarijo (65) dan Didik Muldiyanto (40), dua wisatawan asal Dusun Kebon RT 02 RW 01, Desa Punung, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ditemukan tewas di sekitar obyek wisata Kahyangan, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (24/3) pagi. Mereka diduga terseret arus saat melakukan ritual kungkum (beredam) di sungai tersebut.
Kepada wartawan Komandan SAR Wonogiri, Warseno mengatakan pihaknya telah melakukan pencarian sejak keduanya dilaporkan hilang pada Rabu malam. Selama semalam suntuk Tim SAR melakukan pencarian, dan kedua korban telah ditemukan pagi ini.
"Mereka berkunjung ke Kahyangan sejak Selasa lalu, tapi sampai hari Rabu kemarin, mereka belum pulang ke rumahnya. Keluarga yang mencari kedua korban ke Kahyangan, akhirnya melaporkannya ke Polsek Tirtomoyo. Kami bersama Polisi segera melakukan penyisiran di sungai yang berada di obyek wisata itu," ujar Warseno.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Kapan mayat tersebut ditemukan? Tulang belulang ditemukan di posisi sepanjang pagar taman dengan lebar 40 cm dan kedalaman tinggi 40 cm. Para pekerja pun langsung melaporkan temuan tersebut ke Polisi. 'Di situ ditemukan karung goni, kemudian ditarik dan ternyata berisi tengkorak kepala manusia,' kata Hariyadi, pekerja bangunan, Kamis (14/3).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto menjelaskan, kedua korban telah ditemukan tersangkut bebatuan. Satu korban Didik Muldiyanto yang juga PNS di Dinas Pasar Kecamatan Donorojo, Pacitan ditemukan sekitar pukul 06.30 Wib. Ia sudah terseret sejauh 1,5 kilometer dari lokasi. Sedangkan Hadi Sarijo, ditemukan pukul 08.00 Wib dengan jarak 300 meter dari lokasi.
"Kedua jenazah telah kita bawa ke puskesmas untuk diidentifikasi. Jenazah akan langsung dipulangkan ke Pacitan setelah identifikasi selesai," kata Bambang.
Terkait aktivitas korban, Bambang menduga, kedua orang itu tengah melakukan ritual kungkum di sungai yang merupakan hulu Bengawan Solo itu. Ia membenarkan ada beberapa saksi yang melihat keduanya saat ritual.
"Kemungkinan mereka terseret arus sungai yang saat itu cukup besar lantaran turun hujan," katanya.
Mereka datang ke obyek wisata ritual Kahyangan pada Selasa (22/3) sekitar pukul 14.00 WIB, berboncengan sepeda motor. Namun hingga Rabu (23/3) siang, belum pulang ke rumah. Sehingga keluarga mencari ke Khayangan dan hanya menemukan sepeda motornya di penitipan sepeda.
Kahyangan selama ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat hari libur. Selain menikmati keindahan alam, sebagian pengunjung bertujuan untuk melakukan ritual. Masyarakat setempat meyakini bahwa tempat tersebut merupakan salah satu petilasan Panembahan Senopati, pendiri Kasultanan Mataram. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga terseret air hingga ke palung pasir sehingga sulit diselamatkan
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau
Baca SelengkapnyaTiga orang tewas dalam peristiwa itu. Dua di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya