Ritual ilmu menghilang, alasan pelaku bongkar makam bayi di Cilacap
Merdeka.com - Berdalih tengah mendalami ritual ilmu menghilang, RS (30) melakukan pembongkaran makam bayi di TPU Mbeji Cilacap Utara, Jumat (12/1) lalu. Dia juga diketahui mengambil sebagian kain kafan dan tali pengikat mayat bayi perempuan yang baru dikubur 40 hari.
Pelaku diketahui warga Sidanegara Cilacap tengah, Kabupaten Cilacap. Dia ditangkap Jumat (12/1) di sekitar terminal bus Cilacap. Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Julianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui membongkar makam dan mengambil kain mori untuk mempelajari ritual ilmu. Pelaku percaya nantinya bakal bisa menghilang.
"Ilmu menghilang itu diajarkan oleh gurunya saat bertemu di goa," kata Djoko kepada wartawan di Mapolres Cilacap, Selasa (16/1)
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa yang dicuri penjarah dari makam kuno? Di sebuah pemakaman di China tengah, seorang penjarah mulai menggali tanah dan dia berhasil menemukan sebuah makam kuno kemudian mencuri sejumlah artefak dan melarikan diri.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
-
Siapa yang menemukan makam? Tim arkeolog Mesir dan Jepang menemukan sebuah makam yang diyakini berusia 4.500 tahun dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara, Mesir.
-
Siapa yang menemukan makam mumi? Arkeolog menemukan dua makam kuno di Mesir, berisi mumi seorang pria dan seorang wanita dengan beberapa lidah dan kuku emas di makam berusia 2.500 tahun.
Polres Cilacap masih berkoordinasi dengan bagian psikologi dan rumah sakit Bhayangkara untuk melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.
Sebelumnya pelaku juga sudah melakukan perbuatan serupa pada 2013. Saat itu pelaku diketahui membongkar makam dan mengambil kerangka manusia untuk menyempurnakan ilmu sesat yang dipelajarinya.
Kasus pembongkaran makam bayi disertai pencurian kain kafan dan tali pocong yang terjadi di Cilacap, Jumat (12/1) menguak mitos lama di kebudayaan Banyumas yang sudah ditinggalkan. Mitos itu terkait kepercayaan mistis mulai dari praktik gaib mencari pesugihan sampai kekuatan jimat pengusir setan.
Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari bercerita, kepercayaan terhadap hal-hal mistis di wilayah eks-karesidenan Banyumas dimana Cilacap termasuk di dalamnya, memang pernah tumbuh di kalangan masyarakat.
Dia mencontohkan, di masa silam ada orang yang percaya akan kekuatan jimat dari tulang bayi perempuan untuk pengusir setan. Ada pula kepercayaan terhadap tali pocong dan kain kafan perawan yang dipercaya bisa mendatangkan kekuatan bahkan pesugihan.
"Mitos semacam itu memang pernah hidup di Banyumas dan sekitarnya. Tapi itu buruk, tidak logis. Perlu ditinggalkan," kata Tohari penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk, Sabtu (13/1) lewat sambungan telepon.
Baginya, daripada memaknai kasus pembongkaran makam dan pencurian tali pocong di TPU Mbeji Limbangan, Mertasinga, Cilacap Utara dalam kaitan mistis, kejadian itu menurutnya lebih tepat dimaknai sebagai fenomena ketimpangan sosial. Kemiskinan batin dan kemiskinan ekonomi, bisa jadi penyebab seseorang melakukan tindakan-tindakan di luar akal sehat.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaRekaman video amatir warga memperlihatkan dua orang tengah membuka bungkusan kain seadanya yang berisi jasad bayi berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaMayat bayi di kap mobil itu terbungkus kain berwarna hitam
Baca SelengkapnyaBanyak yang punya hajat dan dipermudah jalannya setelah berdoa di sini.
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah memburu pelaku pembongkaran makam remaja putri tersebut
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaAnak berusia tiga tahun tersebut dibunuh oleh sang ayah saat tengah tertidur menggunakan golok.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaRitual orang Nias Selatan yang dulu masih dilakukan sebagai bentuk kepercayaan terhadap leluhur dengan memotong kepala dan lengan manusia.
Baca Selengkapnya