Ritual Pantai Selatan Memakan Korban, Polisi Bilang 'Sudah Diingatkan Tapi Nekat'
Merdeka.com - Pihak kepolisian mendalami ritual khusus di Pantai Selatan Jawa yang memakan korban puluhan orang tersapu ombak pada Minggu (13/2) sekitar pukul 00.30 WIB. Dari 24 orang yang mengikuti ritual itu, 11 orang meninggal dunia. Sebanyak 13 orang berhasil selamat.
"Yang sudah diketemukan 3 tapi kritis," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli kepada merdeka.com.
Menurut Polisi, mereka sudah diperingatkan agar tidak dilakukan ritual dan kegiatan itu. Namun, mereka tetap memaksakan diri.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Mengapa Komisi III meminta polisi tetap tegas? “Saya kira kebijakan Pak Kapolri ini bagus, ya. Sementara, tilang manual ditiadakan dulu saat Nataru 2024. Jadi jajaran di bawah bisa fokus pastikan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran masyarakat dengan pendekatan-pendekatan yang humanis. Tapi meski begitu, kalau ada masyarakat yang membahayakan dalam berkendara, tetap wajib ditegur keras,“ ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (13/12).
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Kenapa tidak boleh sembarangan mengangkat korban? Diketahui, tubuh seseorang yang menjadi korban kecelakaan tak boleh asal diangkat. Pada leher, terdapat spinal cord atau saraf utama yang menghubungkan otak dengan area tubuh lainnya. Jadi, jika bagian tersebut sampai mengalami cedera, maka dampaknya bisa sangat buruk, mulai dari kelumpuhan, gangguan pernapasan, hingga kematian.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
"Jadi sebelumnya penjaga yang ada di situ sudah mengingatkan kelompok tersebut cuaca tidak baik jadi tidak boleh dilakukan kegiatan karena ombak besar. Namanya kelompok padepokan itu merupakan tradisi untuk melakukan semedi tapo mereka tetep lakukan kegiatan tersebut," katanya.
Kini Polisi fokus mengidentifikasi para korban yang meninggal dunia.
"Masih dilakukan penanganan di rumah sakit setempat. Untuk jenazah diidentifiksi nanti akan diserahkan ke pihak keluarga," ucapnya.
Ritual Memakan Korban
Sebelumnya, puluhan orang tersapu ombak di Pantai Payangan di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (13/02) pukul 00.30 WIB. Mereka merupakan anggota kelompok yang sedang melakukan ritual khusus di pantai selatan Jawa.
"Kalau kelompok ritualnya kita tidak tahu ya, tapi dari pimpinan rombongan, mereka mengaku ingin menenangkan diri. Mereka datang dari berbagai kecamatan yang ada di Jember, khusus untuk ritual ini yang dilakukan secara massal. Biasanya bisa dilakukan sendiri-sendiri," kata Kasat Polairud Polres Jember AKP Muhammad Nai saat dikonfirmasi merdeka.com.
Rombongan tersebut berjumlah sekitar 25 orang. Namun tidak semuanya mengikuti ritual menenangkan diri di pantai selatan Jawa itu. Sebanyak 23 orang anggota yang menenangkan diri tersebut.
Sebanyak 12 orang berhasil selamat, termasuk pimpinan ritual yang bernama Hasan. Kemudian 11 orang meninggal dunia.
Korban yang meninggal dunia berada di kamar jenazah di rumah sakit untuk proses lebih lanjut. Pimpinan rombongan, Nurhasan, 35 Tahun, warga asal Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, saat ini masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena baru selamat dari ombak.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca SelengkapnyaPerayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.
Baca SelengkapnyaViral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca Selengkapnya