Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ritual Penyucian Jiwa ala Bugis Makassar Sambut Ramadan

Ritual Penyucian Jiwa ala Bugis Makassar Sambut Ramadan Ritual Suru Maca oleh Warga Bugis Sambut Ramadan. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Sama seperti masyarakat Indonesia pada umumnya, warga di Makassar mulai bersiap menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Mulai dari mengunjungi tempat-tempat wisata dan berziarah ke makam leluhur, hingga menggelar ritual penyucian jiwa ala Bugis Makassar yang dikenal dengan istilah suru maca.

"Nah ritual suru maca ini yang masih membudaya dilakukan sebelum memasuki Ramadan. Itu ritual adat nenek moyang yang tujuannya menyucikan jiwa," kata Ambo Sakka (67), warga Bugis yang berdomisili di Jalan Sungai Saddang, Makassar, Rabu (1/5).

Suru Maca berarti membaca doa secara bersama untuk dikirimkan kepada leluhur yang telah tiada. Ini merupakan ritual turun temurun yang hingga saat ini masih terlestarikan.

Orang lain juga bertanya?

"Itu digelar sepekan sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Hampir semua masyarakat Bugis Makassar masih melakukannya. Itu kan sebagai penghormatan saja kepada leluhur yang telah tiada," ujar Ambo.

Dalam pelaksanaannya, ritual suru maca tersebut cukup unik. Beragam jenis kuliner Bugis Makassar dapat dijumpai dalam kegiatan itu.

Mulai dari makanan yang terbuat dari beras ketan yang terdiri dari ketan berwarna putih dan juga ada yang hitam yang disebut dengan nama sokko. Selain itu ada juga kuliner yang berbahan ikan dan ayam kampung yang berperan sebagai lauk, onde-onde serta beberapa sisir pisang raja dan yang terpenting keberadaan pedupaan.

"Semua ragam makanan khas Bugis Makassar yang ada, kemudian diletakkan di atas baki dan dijajar di lantai serta ada juga yang diletakkan di atas ranjang tidur," kata Ambo.

Setelah itu, seorang guru atau tokoh agama setempat memimpin doa dengan membacakan beberapa ayat-ayat suci Alquran dengan tujuan selain mendoakan leluhur keluarga yang menggelar ritual yang telah tiada, juga untuk sarana bersih-bersih jiwa dan rohani sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Setelah pembacaan doa selesai, para keluarga yang menggelar ritual suru maca tersebut, kemudian menyantap makanan yang telah didoakan tadi dan ada juga yang dibagikan kepada tetangga sekitarnya.

"Tetangga sekitar juga tak luput dipanggil atau dibawakan makanan yang telah dibacakan doa tadi. Tujuannya agar bersama-sama mendapatkan berkah dari Allah SWT di bulan Ramadan," Ambo menandaskan.

Reporter: Eka HakimSumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marsuap Jadi Tradisi Ziarah Orang Batak, Hapus Kedukaan Lewat Cuci Muka di Atas Makam
Marsuap Jadi Tradisi Ziarah Orang Batak, Hapus Kedukaan Lewat Cuci Muka di Atas Makam

Tradisi Marsuap jadi tradisi ziarah khas warga Batak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah

Ruwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah
Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah

Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim menjelang bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Nilai-Nilai Tradisi Mando’a Pusaro, Ziarah ke Makam Tuanku Madinah oleh Masyarakat Padang Pariaman
Nilai-Nilai Tradisi Mando’a Pusaro, Ziarah ke Makam Tuanku Madinah oleh Masyarakat Padang Pariaman

Tradisi Mando’a Pusaro merupakan tradisi ziarah ke makam Tuanku Madinah yang dilakukan oleh masyarakat Padang Pariaman.

Baca Selengkapnya
Kembali Digelar, Begini Ritual Ma’nene di Toraja yang Curi Perhatian
Kembali Digelar, Begini Ritual Ma’nene di Toraja yang Curi Perhatian

Viral, begini ritual Ma’nene di Toraja yang diadakan setiap bulan Agustus.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning

Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Mauludan, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Mauludan, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung

Mauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Sambut Bulan Suci Ramadan, Begini Serunya Tradisi Nyadran Ala Masyarakat Desa di Boyolali
Sambut Bulan Suci Ramadan, Begini Serunya Tradisi Nyadran Ala Masyarakat Desa di Boyolali

Di balik pelaksanaannya, tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk

Tradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Buka Luwur di Lereng Gunung Merbabu, Bentuk Penghormatan Masyarakat Boyolali Terhadap Ulama Syekh Maulana Maghribi
Melihat Tradisi Buka Luwur di Lereng Gunung Merbabu, Bentuk Penghormatan Masyarakat Boyolali Terhadap Ulama Syekh Maulana Maghribi

Syekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.

Baca Selengkapnya