Riza Chalid, dicari Jaksa Agung muncul di acara NasDem
Merdeka.com - Tahun 2015 sempat geger kasus 'Papa Minta Saham'. Kasus ini melibatkan Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan seorang pengusaha minyak, Riza Chalid.
Kasus ini bikin geger jagad politik Tanah Air. Sebab, dalam rekaman percakapan, Setya Novanto bersama Riza diduga meminta saham Freeport kepada Maroef. Permintaan ini demi memuluskan perpanjangan kontrak Freeport yang akan habis tahun 2021.
Kasus ini bergulir di ranah hukum, Kejaksaan Agung menilai, ada pemufakatan jahat antara Riza dan Novanto.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Apa yang dibahas DPR dengan bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Siapa yang mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi komoditas timah di PT Timah? Kejagung telah menetapkan 16 tersangka dalam kasus korupsi komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. Hingga saat ini, total tersangka menjadi 21 orang.
-
Siapa yang terlibat kasus korupsi tambang timah? Namun, pada Rabu (27/3) yang lalu, dilaporkan bahwa dia terlibat dalam sebuah kasus korupsi di sektor tambang timah.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
Keduanya bahkan diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo. Hal ini pertama kali diungkap oleh Menteri ESDM kala itu, Sudirman Said. Bukan saja ke penegak hukum, kasus ini juga masuk penyelidikan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Sayang seiring berjalannya waktu, kasus ini menguap begitu saja. Bahkan, Kejagung mengaku tak mampu mencari sosok Riza yang dikenal sebagai pemilik perusahaan Global Energy Resources. Kejagung tak mampu mendapatkan keterangan dari Riza atas kasus 'Papa Minta Saham' itu.
"Namanya cari orang itu tidak mudah. Mungkin mukanya sudah diubah, hidungnya sudah ditambah," ujar Jaksa Agung yang juga mantan politisi NasDem, HM Prasetyo pada Desember 2015 lalu.
Sosok Riza kembali menjadi perbincangan. Awalnya, di media sosial ramai dibahas wajah yang identik dengan Riza hadir di acara Akademi Bela Negara NasDem pada Senin 16 Juli lalu. Acara itu sekaligus perayaan ulang tahun Ketum NasDem Surya Paloh yang ke-67.
riza chalid di acara nasdem ©2018 Merdeka.com/istimewa
NasDem membenarkan, bahwa sosok yang ramai itu benar Riza Chalid. Riza disebut datang bukan sebagai kader, tapi tamu undangan seperti tamu-tamu lainnya. Menariknya, dalam acara itu, Presiden Joko Widodo memberikan pidato.
"Datang sebagai teman. Teman saya, ya teman saya dan mungkin ada hubungannya dengan yang lain sebagai teman dia," kata Dewan Pakar NasDem , Taufiqulhadi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/7).
Jaksa Agung HM Prasetyo saat dikonfirmasi soal kehadiran Riza di acara mantan partainya itu menjawab santai. Dia merujuk hasil putusan Mahkamah Konstitusi yang mengatakan rekaman hasil sadapan tak bisa dijadikan alat bukti hukum.
"Tidak semua kasus itu berkonotasi ke persidangan ya, tergantung fakta dan bukti yang ada, kalian tahu persis perjalanan kasus itu," kata Prasetyo.
Menurut Prasetyo, kasus 'Papa Minta Saham' telah selesai, karena rekaman suara telah dinyatakan hilang. Hal itu setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan uji materi dua pasal dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Itu kendala semua bagi kita, jadi bukti-bukti yang tadinya kita anggap bisa melengkapi penanganan perkara, ternyata oleh MK dinyatakan tidak sah sebagai barang bukti, itu antara lain," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkap pernah ditegur Presiden Jokowi karena melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Baca SelengkapnyaSahroni sebelumnya mangkir dalam panggilan Jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaTotal empat orang diperiksa KPK hari ini terkait sebuah kasus.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kehadiran Sahroni untuk menjadi saksi SYL sempat batal dengan alasan keperluan lain
Baca SelengkapnyaSaksi lainnya yang turut dimintai keterangan adalah pihak dari Kementan.
Baca SelengkapnyaKetidk hadiran Sahroni telah dikonfirmasi oleh pihak Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi
Baca SelengkapnyaMereka belum ada yang mau berbicara mengenai pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaNayunda Nabila sempat diangkat menjadi pegawai honorer Kementan oleh SYL dengan gaji Rp4,3 juta
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadahlia dicecar anggota Komisi IV terkait kasus korupsi timah yang menyeret Harvey Moeis.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi hakim, Gazalba berprofesi sebagai dosen.
Baca SelengkapnyaSaksi sempat mewakili Direktur Keuangan PT Timah Emil Emindra untuk melakukan pertemuan dengan PT RBT.
Baca SelengkapnyaPara saksi yang bakal dihadirkan Jaksa KPK, yakni pedangdut Nayunda, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni, termasuk keluarganya
Baca Selengkapnya