Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Robohnya Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Kita

Robohnya Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Kita Pemerintah tetapkan harga swab test mandiri tertinggi Rp 900 ribu. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Hampir lewat tengah malam, Hana masih sibuk mencari Rumah Sakit (RS) penanganan Covid-19 untuk sang paman. Kerabatnya itu dinyatakan sebagai pasien suspect di salah satu RS swasta di Tangerang, Banten. Namun RS tersebut tidak memiliki fasilitas untuk merawat pasien dengan gejala Covid-19.

Rontgen paru-paru menunjukkan hasil kurang baik. Begitu juga saturasi oksigennya 68 persen. Hasil rapid test reaktif. Karena itu sang paman dinyatakan sebagai pasien suspect lantaran menunjukkan gejala infeksi Covid-19.

rs covid 19 penuh

Orang lain juga bertanya?

"Om saya reaktif, tapi belum di-swab. Dilihat dari gejalanya, sesak napas. Sudah dirontgen juga paru-parunya, hasilnya tidak bagus. Dokternya curiga omku Covid," kata Hana kepada merdeka.com, Selasa malam (5/1).

Pelajar berusia 18 tahun itu sudah menghubungi 10 rumah sakit di Tangerang. Namun sudah tidak ada lagi tempat bagi pamannya. "10 RS itu bilang sudah penuh bed-nya," kata Hana.

Harap-harap cemas. Gambaran perasaan Hana saat ini. Di tangannya masih ada daftar beberapa rumah sakit yang sudah coba dihubungi. Namun belum memberi kabar. Harapan hampir pupus.

"Saya sebenarnya masih menunggu kabar dari RS lain, tapi sepertinya akan dirujuk ke RS luar Tangerang. Soalnya setahu saya semua RS sudah penuh," pinta Hana.

rs covid 19 penuh

Pasien Non Covid-19 yang Terlantar

Kisah serupa dialami Arin. Kakak perempuannya didiagnosa mengidap diabetes oleh salah satu RS setelah melakukan tes gula. Namun RS tersebut tidak sanggup lagi merawat pasien.

Arin membawa kakaknya ke RS swasta. Saat diperiksa kembali, kakaknya didiagnosa mengidap penyakit paru-paru dan langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Karena kondisinya cukup buruk. Namun tiba-tiba pihak RS merujuk kakak Arin ke rumah sakit lain.

"Saat tiba di RS yang dirujuk, malah ditolak. Alasannya tidak ada dokternya. Akhirnya kita ke RS lain. Nah di RS ketiga juga ditolak karena ruangannya penuh sama pasien Covid-19," kata Arin kepada merdeka.com, Selasa (5/1).

Arin bersabar menemani kakaknya ke RS lain. Namun lagi-lagi, RS keempat yang didatangi menolaknya. Alasan yang sama. Kamar perawatan penuh dengan pasien Covid-19. Kepedihan Arin tak terbendung. Melihat sang kakak 'terlantar'.

"Sedih banget, empat jam lebih tidak ditangani sama RS yang ketiga itu. katanya, dokternya tidak ada. Semua menangani pasien Covid-19," ujarnya.

tim medis di rs persahabatan

Malam semakin larut. Arin dan kakaknya memutuskan mendatangi klinik dekat rumahnya. Setidaknya, kakaknya bisa ditangani oleh dokter.

Keesokan harinya, perempuan 23 tahun itu melanjutkan pencarian. Mengetuk satu per satu rumah sakit demi mendapat kamar perawatan bagi kakaknya. Bagaimanapun juga, sang kakak tetap memiliki hak mendapatkan pelayanan kesehatan meskipun tidak terinfeksi Covid-19.

"Sekarang kakak ada di rumah, belum mendapat perawatan sama sekali karena pas di IGD itu belum sempat ditangani dokter. Semoga diterima dan bisa dirawat soalnya kondisi kakak memprihatinkan," ujar Arin.

Fasilitas dan pelayanan kesehatan di Indonesia berada di ujung tanduk. September 2020, pasca libur panjang Hari Kemerdekaan RI, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia melonjak. Kondisi ini membuat masyarakat yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan menjadi kesulitan.

tim medis di rs persahabatan

Semalam, seorang warga Kuningan, Jawa Barat, Angie juga bersedia berbagi cerita. Pada akhir November 2020, ayahnya mengalami kecelakaan. Tulangnya patah dan cedera organ dalam. Tindakan kesehatan perlu segera diambil. Dia memerlukan dokter spesialis seperti ortopedi, urologi dan gastroenterology.

"Terlantar di ICU RS dekat rumah selama 2 hari. Di RS itu tidak ada dokter spesialis urologi buat angkat ginjal dan thoraxnya, ada masalah di digestive system-nya juga, karena separah itu," kata Angie.

Saat ini, kondisi ayahnya sudah membaik. Dia bersyukur kesehatan ayahnya kembali pulih. Meskipun masih ada beberapa luka luar.

"Saat itu, aku sudah cari-cari RS tapi tidak dapat. RS penuh semua. Ini yang bikin nyawa bapak hampir lewat. Gara-gara Covid, jadi susah cari ICU yang kosong dan spesialis yang dituju. Setelah 2 hari, bapak baru dirujuk ke RSHS Bandung," kenang Angie.

Fasilitas Kesehatan Hampir Roboh

Tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/ BOR) di RS memang meningkat. Bukan hanya di Jakarta saja, delapan provinsi lainnya juga mengalami peningkatan BOR di atas 70 persen. Data hingga 2 Januari 2021. Fasilitas kesehatan di Indonesia hampir roboh diterjang badai Pandemi Covid-19.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan peningkatan BOR tertinggi, yaitu 84,74 persen. Disusul Banten, 84,52 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 83,36 persen, Jawa Barat 79,77 persen, Sulawesi Barat 79,31 persen, Jawa Timur 78,41 persen, Jawa Tengah 76,27 persen, Sulawesi Selatan 72,40 persen, dan Sulawesi Tengah 70,59 persen.

"Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Hal ini dapat jadi alarm bagi kita bahwa kita sedang dalam keadaan darurat," kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Selasa (5/1).

tim medis di rs persahabatan

Persentase BOR tersebut sudah melebihi standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO). Artinya, pemerintah harus menambah jumlah tempat tidur atau memperluas jumlah RS rujukan Covid-19. Kenyataannya, meskipun RS sudah ditambah tapi masih belum cukup menampung pasien Covid-19.

"WHO menyarankan BOR ideal sekitar 50 persen, kalau sudah sampai 70 persen berarti peringatan, harus menambah lagi tempat tidur pasien. Nah padahal akhir Desember lalu, kami sudah menambah jumlah rumah sakit rujukan Covid-19. Dari 127 menjadi 145 RS," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana.

tim medis di rs persahabatan

Hingga 30 Desember 2020, Indonesia memiliki 940 RS rujukan yang melayani pasien Covid-19. Selain itu, setiap bulannya Kementerian Kesehatan juga menambah jumlah tempat tidur secara berkala.

Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Rita Rogayah mengatakan, pada November-Desember 2020, pemerintah telah menambah 10.000 tempat tidur. Namun BOR masih 70 persen.

Pemerintah akan kembali menambah kapasitas tempat tidur seluruh RS di Indonesia sebesar 30 persen. Bukan hanya di RS rujukan Covid-19 saja. Mengingat seluruh RS di Indonesia diimbau untuk ikut melayani pasien Covid-19, sekalipun RS tersebut bukanlah RS rujukan Covid-19.

pasien covid 19 di wisma atlet

"Kita sudah punya 940 RS rujukan tapi kami imbau semua RS, baik RS milik TNI, Polri, dan swasta yang mampu memberikan pelayanan untuk Covid-19, maka mereka juga bisa memberikan layanan," kata Rita.

Tak hanya kapasitas RS, jumlah tenaga kesehatan juga harus ditambah. Target Kemenkes, menambah 10.000 tenaga Kesehatan. Penambahan perawat 7.900 orang dari 1.141 fasilitas Kesehatan.

Penambahan tenaga kesehatan harus dilakukan mengingat banyaknya yang gugur dalam tugas di tengah pandemi Covid-19. Mereka gugur karena tertular ataupun karena kelelahan.

504 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia

Tak hanya fasilitas kesehatan. Tenaga kesehatan kita juga berada di titik nadir. Tengok saja catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

data dokter meninggal per desember 2020

Per 31 Desember 2020, sebanyak 504 tenaga kesehatan meninggal dunia. Terdiri dari 237 dokter, 15 dokter gigi, 171 perawat, 67 bidan, tujuh apoteker, dan sepuluh tenaga laboratorium medik. 237 dokter yang meninggal itu terdiri dari 101 dokter umum, 131 dokter spesialis, serta lima residen. Sebelas di antaranya adalah guru besar.

Tenaga kesehatan bisa tertular karena daya tahan tubuhnya menurun akibat kelelahan. Meskipun sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level tertinggi, para tenaga kesehatan sangat rentan tertular Covid-19.

data dokter meninggal per desember 2020

Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Kumaidi mengatakan, jumlah kematian dokter di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia. Bahkan masuk lima besar di seluruh dunia. Tingginya angka kematian tenaga kesehatan ini disebabkan peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Apalagi saat libur panjang.

Satgas Covid-19 mengungkapkan, tiap kali libur panjang, kasus Covid-19 di Indonesia selalu meningkat. Bahkan hingga 118 persen pada bulan Agustus lalu pasca libur Hari Kemerdekaan RI.

data dokter meninggal per desember 2020

Apa yang bisa kita lakukan?

Adib berharap, masyarakat Indonesia tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19. Pandemi Covid-19 ini sudah memasuki bulan kesebelas. Namun kondisi di Indonesia justru semakin memburuk.

Karena itu masyarakat tidak boleh bosan atau merasa lelah menaati protokol kesehatan. Sekalipun pemerintah Indonesia sudah mulai melaksanakan program vaksinasi.

"Risiko penularan berada pada titik tertinggi, di mana positivity rate mencapai 29,4 persen. Situasi bisa semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu kami dengan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan 3M," kata Adib dalam keterangan resminya, Selasa (5/1).

berbaju santa petugas kai bagikan masker ke penumpang

Angka positivity rate di Indonesia jauh di atas standar WHO yang hanya 5 persen. Seluruh pakar kesehatan berharap besar pada kesadaran masyarakat. Pandemi Covid-19 bisa dilalui bersama jika adanya kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.

Selain itu, Adib juga meminta pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk menyediakan APD serta test deteksi Covid-19 bagi para nakes. Dia mendorong pemerintah meningkatkan 3T. Yakni testing, tracing, dan treatment.

swab antiigen untuk wisatawan pulau seribu

Seperti diketahui, per 5 Januari kemarin, pemerintah sudah melakukan test terhadap 5.061.238 orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 270 juta pada tahun 2020. Sehingga, baru 1,8 persen warga Indonesia yang dites Covid-19.

Dari 5 juta orang yang dites, 772.103 orang terkonfirmasi positif. Sementara angka kematian sudah mencapai 23.109 kasus dan kasus sembuh 645.746. Sehingga, masih ada 103.248 kasus aktif di Indonesia yang harus dirawat hingga sembuh.

Mereka yang menanti kesembuhan untuk bisa kembali berkumpul bersama keluarga.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Usai Diserang dan Dikepung Tank Israel: Hancur, Tak Bisa Dipakai Lagi
FOTO: Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Usai Diserang dan Dikepung Tank Israel: Hancur, Tak Bisa Dipakai Lagi

RS Indonesia, fasilitas medis terbesar dan terakhir di Jalur Gaza utara, hancur setelah penyerbuan dan pengepungan berhari-hari oleh pasukan zionis Israel.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit

Berbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Alat Medis Terseret Banjir Bandang, Rumah Sakit Santa Anna Tutup Total Pelayanan
Alat Medis Terseret Banjir Bandang, Rumah Sakit Santa Anna Tutup Total Pelayanan

Hal ini dilakukan sebab banjir yang ikut melanda rumah sakit tersebut menenggelamkan seluruh areal beserta alat medis yang terdapat di dalamnya

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pasien saat RS Citra Arafiq Kebakaran: Terkunci di Ruangan Hingga Operasi Pakai Lampu HP
Kesaksian Pasien saat RS Citra Arafiq Kebakaran: Terkunci di Ruangan Hingga Operasi Pakai Lampu HP

Saat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.

Baca Selengkapnya
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Baca Selengkapnya
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Memilukan di RS Indonesia Jalur Gaza, Pasien Membeludak dan Jenazah Banjiri Trotoar
FOTO: Suasana Memilukan di RS Indonesia Jalur Gaza, Pasien Membeludak dan Jenazah Banjiri Trotoar

Puluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan
FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan

Sebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter

6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.

Baca Selengkapnya
Potret Suasana Kepanikan di RS Hermina Depok yang Terbakar, Pasien Berhamburan di Halaman
Potret Suasana Kepanikan di RS Hermina Depok yang Terbakar, Pasien Berhamburan di Halaman

Kebanyakan pasien berusia lanjut. Baik pria maupun wanita. Mereka sementara menempati area halaman depan.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur

ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya