Rommy Ajak Kiai dan Ulama Turun Gunung Tangkal Hoaks
Merdeka.com - Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Rommy mengajak para kiai dan ulama untuk menangkal maraknya hoaks yang beredar di masyarakat. Menurut Rommy, posisi kiai dan ulama saat ini masih menjadi sosok yang dipercaya oleh masyarakat.
Ketua Dewan Pembina Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) ini juga menganggap seruan dari para kiai dan ulama ini masih didengarkan oleh masyarakat. Sehingga hoaks yang beredar bisa ditangkal melalui para kiai dan ulama.
"Bagi saya kiai ini kan adalah tokoh yang masih dianut oleh masyarakat terkait dengan seruan moral. Seruan anti hoaks ini seruan moral," ujar Rommy dalam deklarasi Halaqah Alim Ulama bertema 'Merawat Ukhuwah Islamiyah, Melawan Hoaks dan Fitnah' di kompleks Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Sabtu, (23/2).
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang memimpin diskusi tentang pencegahan hoax di Pekanbaru? Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Rommy mengungkapkan hoaks bisa membuat orang dari berbagai lapisan dan tingkat kecerdasan pun termakan dengan isu yang disebarkan. Bahkan banyak tokoh politik papan atas pun disebut Rommy pernah termakan hoax yang beredar.
"Kita melihat hari ini kelas tokoh kaliber politik seperti Pak Amien, Prabowo, Fadli sama Fahri, pimpinan DPR saja, itu termakan dengan Ratna Sarumpaet. Artinya kita tidak bisa banyak lagi berharap kepada mereka-mereka yang ketika kedudukan dan jabatan publik, status sosial begitu tinggi ternyata masih terjebak dengan hoaks dengan permainan-permainan yang bersifat fitnah," urai Rommy.
Rommy pun meminta kepada para kiai dan ulama selama 53 hari mendatang atau hingga pemilu berakhir agar turun gunung menangkal hoaks. Turun gunung ini bisa dilakukan lewat ceramah-ceramah maupun khutbah-khutbah anti hoaks.
"53 hari ke depan para kiai dan ulama yang menyampaikan dalam forum-forum agama seperti Jumatan dan majelis taklim yang secara rutin mereka punyai, bisa mengkampanyekan anti hoaks dan anti fitnah dan mengajak pemilih cerdas untuk melawan hoaks dan fitnah bersama-sama," pungkas Rommy.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan tensi politik menjelang Pilkada
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca Selengkapnya"Humor diberikan saat berdakwah harus yang bernilai tinggi, berbudaya dan mengedepankan etika. Tidak boleh asal membuat orang tertawa"
Baca SelengkapnyaMenjelang Muktamar ke-6 PKB, Dewan Syuro DPP PKB melakukan safari ke sejumlah kiai berpengaruh.
Baca SelengkapnyaSemboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim menyampaikan bahwa pada era digital saat ini berita palsu dapat dengan mudah menyebar ke masyarakat
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaPolri menggandeng semua pihak, termasuk mahasiswa untuk menjaga situasi Pilkada agar tetap aman.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca Selengkapnya