Romo Magnis surati ACF, protes keras award untuk SBY
Merdeka.com - Kritik atas rencana pemberian penghargaan 'World Statesman' oleh The Appeal of Conscience Foundation (ACF), lembaga di AS, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menguat. Kini giliran Franz Magnis-Suseno yang protes keras atas rencana pemberian award untuk toleransi itu pada akhir Mei ini.
Romo Magnis, sapaan pastor dan profesor filsafat itu, merasa terhina dengan penghargaan yang akan diberikan kepada SBY.
"Saya merasa ini sangat tidak wajar, luar negeri memberi award for tolerance, di saat tindakan-tindakan intoleransi merajalela di negeri ini. Saya merasa terhina dengan tawaran seperti itu," kata Romo Magnis Suseno saat dihubungi merdeka.com, Kamis (16/5).
-
Siapa yang memberikan penghargaan? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Siapa yang menyerahkan penghargaan? Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Ballroom Bali Nusa Dua Convention Center 1 Kawasan ITDC NW/1 Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (6/12).
-
Kenapa Gibran memuji SBY? Gibran menyampaikan itu usai melakukan pertemuan tertutup bersama SBY dan Keua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (5/2) pagi. 'Paling penting tadi adalah bagaimana Pak SBY seorang tokoh berkenan untuk turun gunung terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah sekitarnya. Ini luar biasa sekali, menambah semangat kami,'
Soal pendapat pihak Istana bahwa kasus intoleransi di Indonesia kecil dan tidak bisa digeneralisir, Romo Magnis sama sekali tidak setuju. Menurut catatan dia, sudah ada enam orang terbunuh karena kasus kekerasan atas nama agama.
"Tiga dari Ahmadiyah, dan tiga dari Syiah. Dan itu tidak kecil," tegas guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini.
Dalam suratnya, Romo Magnis juga berkomentar soal susahnya umat Kristiani mendirikan rumah ibadah. Secara umum, surat Romo Magnis terbilang lugas dan keras, tak seperti pembawaan pria kelahiran Jerman yang sangatJawani ini.
"This is a shame, a shame for you. It discredits any claim you might make as a an institution with moral intentions. (Ini memalukan, Anda memalukan. Ini mendiskreditkan sejumlah klaim yang mungkin Anda buat sebagai sebuah institusi dengan intensi moral)," tulisnya.
Romo Magnis tidak mau berkomentar jika nantinya SBY tetap menerima penghargaan itu. Dia menegaskan, hanya memprotes rencana tindakan lembaga di AS itu. "Kalau presiden, silakan memutuskan dan menilai sendiri," ujarnya.
Berikut isi surat lengkap Romo Magnis yang diterima merdeka.com. Pada alinea keempat, Romo Magnis meralat isi suratnya. Tertulis 'Iran', seharusnya 'Irak', dan koreksi sudah dilakukan.
Ladies and Gentlemen of the Appeal of Conscience Foundation (ACF),
I am a Catholic Priest and professor of philosophy in Jakarta. In Indonesia we learnt that you are going to bestow this year's World Stateman Award to our President Susilo Bambang Yudhoyono because of his merits regarding religious tolerance.
This is a shame, a shame for you. It discredits any claim you might make as a an institution with moral intentions.
How can you take such a decision without asking concerned people in Indonesia? Hopefully you have not made this decission in response to prodding by people of our Government or of the entourage of the President.
Do you not know about the growing difficulties of Christians to get permits for opening places of prayer, about the growing number of forced closures of churches, about the growth of regulations tha make worshipping for minorities more difficult, thus about growing intolerance on the grassroot level?
And particularly, have you never heard about the shameful and quite dangerous attitudes of hardline religious groups towards so called deviant teachings, meaning members of the Achmadiyah and the Shia communities, and the government of Susilo Bambang Yudhoyono just doing nothing and saying nothing to protect them? Hundreds of their people have under Susilo Bambang Yudhoyono 's presidentship been driven out of their houses, they still live miserably in places like sports halls, there have allready Achmadis and Shia people been killed (so that the question arises whether Indonesia will deteriorate to conditions like Pakistan dan Irak [favor of President G. W. Bush] where every months hundreds of Shia people are being killed because of religious motivations)?
Do you not know that President Susilo Bambang Yudhoyono during his up to now 8 1/2 years in office has not a single time said something to the Indonesian people, that they should respect their minorities? That he has shamefully avoided responsibility regarding growing violence towards Achmadiyah and Shia people?
Again, whom did you ask for information before making you award choice? What could be your motivation to bestow upon this President a reward for religious tolerance who so obviously lacks any courage to do his duty protecting minorities?
I have to add that I am not a radical, not even a "human right extremist" (if such exist). I am just appaled about so much hypocrisy. You are playing in the hands of those - still few - radicals that want to purify Indonesia of all what they regard as heresies and heathen.
Franz Magnis-Suseno SJ (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaPaloh menambahkan, hal ini pun terjadi di luar dugaannya. Padahal, ia selalu berusaha mengupayakan keadilan hukum berjalan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaPrabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh angkat bicara terkait kabar Mentan Syahrull Yasin Limpo terjerat dugaan kasus korupsi di Kementan.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaSBY sempat diingatkan rekannya sebelum masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya