Romo Prier maafkan dan doakan penyerang Gereja Santa Lidwina

Merdeka.com - Salah seorang korban penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Minggu (11/2) lalu, Romo Karl Edmund Prier mendatangi Mapolda DIY, Rabu (21/2) sekitar pukul 09.30 WIB. Romo Prier begitu dia akrab disapa ditemui langsung oleh Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri di ruangan lantai 3 Mapolda DIY.

Usai menemui Kapolda DIY, Romo Prier menyempatkan untuk mendoakan pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, Suliono. Romo Prier mendoakan Suliono agar dimaafkan oleh Tuhan. Dia juga mengutip Doa Bapa Kami, yang merupakan doa wajib umat Katolik.

"Ampunilah kesalahan kami sebagaimana kami mengampuni yang bersalah kepada kami," ujar Romo Prier usai bertemu Kapolda DIY.

Selain mendoakan Suliono, Romo Prier juga berharap agar pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina bisa menyadari perbuatannya adalah keliru. Dia menerangkan, apa yang dilakukan oleh Suliono karena terlalu fanatik pada paham tertentu.

Romo Prier juga berharap paska terjadinya penyerangan, jemaah tak lagi merasa cemas. Selain itu, dia juga berharap jemaah tak mengalami ketakutan paska apa yang telah terjadi di Gereja Santa Lidwina.

Paska mendapatkan beberapa luka sabetan oleh pedang yang diayunkan oleh Suliono, saat ini Romo Prier masih dalam kondisi fisik yang belum pulih sepenuhnya. Dia masih kerap merasa pusing dan mual paska pulang dari perawatan di RS Panti Rapih Yogyakarta pada Kamis (15/2).

"Kondisi saya memang fisiknya belum kuat. Masih merasa pusing, mual," ungkapnya.

Sedangkan Kapolda DIY paska bertemu dengan Romo Prier meminta jamaah dan publik untuk memercayakan penangan hukum penyerangan Gereja Santa Lidwina kepada pihak kepolisian. Saat ini, proses penyidikan untuk mengungkap motif dan tujuan penyerangan Gereja Santa Lidwina masih dalam proses penyidikan.

"Saat ini masih dalam proses penyidikan. Semua dari unsur sudah saling membantu. Terkait proses hukum persidangan, kami belum bisa pastikan dilakukan di mana," tutup Dofiri.