Rp 40 miliar digelontorkan atasi banjir di perbatasan Bandung-Cimahi
Merdeka.com - Masalah banjir yang melanda di tapal batas Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi menjadi perhatian serius pemerintah. Dana sebesar Rp 40,1 miliar digelontorkan untuk mengatasi banjir yang ada di kawasan Melong tersebut.
Alokasi dana itu akan diambil dari APBN 2017 milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa mengaku, telah melakukan rapat teknis dengan beberapa pihak bersama BBWS Citarum, Pemkot Cimahi dan PSDA serta Bina Marga.
"Akhirnya disepakati anggaran seluruhnya dari BBWS," kata Iwa, di Bandung Sabtu (9/4).
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Pemerintah nantinya akan merehabilitasi Sungai Cilember dan Cibeureum masing-masing Rp 15 miliar. Lalu penyediaan sumber air baku dan kolam retensi sebesar Rp 5 miliar yang seluruhnya dipenuhi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam hal ini Dirjen PSDA.
Dia meminta, Pemkot Cimahi juga bisa mengalokasikan anggaran mengatasi masalah banjir pada APBD perubahan 2016.
"Cimahi harus membantu agar daerah di sempadan sungai tidak dilakukan pembangunan oleh perumahan," ujarnya.
Iwa memastikan pada awal 2017 pekerjaan fisik sudah bisa dilakukan dan banjir di sebagian Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Cimahi yang terlintasi sungai Cilember bisa teratasi.
Wali Kota Cimahi, Atty Suharti Tochija mengungkapkan, banjir di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan sudah sering terjadi. Pihaknya mengaku tidak sanggup mengatasi banjir tersebut karena bersinggungan dengan wilayah lain.
"Dari kota tidak mampu menyelesaikan. Karena jalur air berhubungan dengan Kabupaten Bandung. Sungainya terjadi penyempitan. Kalau dibuka malah banjir ke Kabupaten Bandung," ungkap Atty.
Hasil pemetaan, akibat banjir ini menghantam lebih dari 10 wilayah yang masuk tiga daerah tersebut. Banjir terjadi karena kapasitas sungai di wilayah pemukiman mengalami penyempitan saluran, sedimentasi serta rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat akan optimalisasi saluran yang terganggu sampah.
Selain itu di sepanjang DAS Cilember juga banyak terjadi alih fungsi lahan, berkurangnya wilayah serapan. Karena itu rapat juga memutuskan harus ada sejumlah langkah solusi di lapangan terutama perlu adanya pembebasan lahan untuk sempadan sungai kiri kanan 5 meter sepanjang jalan Mahar Martanegara hingga Amir Machmud.
Dalam hal ini memfungsikan kembali jalur sungai Cilember adalah hal mutlak. BBWS sendiri tahun ini akan mengkaji ulang details engineering design (DED) Sungai Cilember bersama pihak terkait.
"Sekarang itu sedimentasi karena sungai terus menyempit artinya harus ada pengerukan," tambah Iwa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar Minta Bantuan Rp1,5 Triliun untuk Penanganan Dampak Banjir Bandang
Baca SelengkapnyaKanal Banjir Timur menjadi barometer pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari anggaran tersebut Pemprov akan menggunakan lumpur dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menjelaskan ada dua titik yang perlu dibereskan untuk mengurangi resiko banjir yang berada di wilayah Cipinang Melayu.
Baca SelengkapnyaBendungan yang berlokasi di Lampung Timur ini dibangun sejak tahun 2017.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnya