Rp 8 triliun masih mengendap, Jabar janji percepat serap anggaran

Merdeka.com - Pemprov Jabar menjadi salah satu provinsi terbesar mengendapkan dana, yakni Rp 8 Triliun. Percepatan penyerapan segera dilakukan agar duit tersebut nantinya tidak menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada akhir tahun.

Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa mengaku, telah mengirimkan surat edaran kepada para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan juga kepala daerah kabupaten/kota di Jawa Barat untuk mempercepat pencairan, sehingga penyerapan anggaran menjadi maksimal.

"Saya sudah tugaskan Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat untuk menyisir dinas mana yang anggaran besar tapi penyerapan rendah," kata Iwa di Bandung, Selasa (9/8).

Penyebab lambatnya proses pencairan sendiri salah satunya memang disebabkan kontraktor rekanan, sehingga berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Maka diperlukan pelbagai langkah strategis demi akselerasi realisasi APBD 2016.

Dengan adanya surat edaran ini diharapkan penyerapan anggaran jauh lebi baik.

"Ini sudah disebar ke semua OPD dan kepala daerah juga," tandas Iwa. Selain dana yang mengendap berasal dari proyek pembangunan infrastruktur, dana juga masih banyak yang mengendap untuk keperluan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman mengungkapkan, pencairan bantuan operasional sekolah (BOS) pada pekan ini akan segera dicairkan. Dana BOS adalah salah satu pos anggaran yang masih mengendap totalnya mencapai Rp 1,8 triliun.

"Minggu ini BOS untuk SD dan SMP dan proses untuk SMU. Paling lambat akhir Agustus (semua sudah cair)," ucap Asep Selasa (9/8). Proses pencairan dilakukan secara berangsur sejak kemarin dari Rp 1,8 Triliun yang mengendap.