RS pengguna vaksin palsu di Bekasi terus didatangi orang tua bayi
Merdeka.com - Rumah sakit pengguna vaksin palsu di Kota Bekasi, Jawa Barat, terus didatangi oleh orang tua bayi. Mereka meminta jaminan vaksin digunakan bagi bayi mereka selama melakukan imunisasi di rumah sakit itu.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Rumah Sakit Hosana Medica, Bekasi, terus kedatangan orang tua bayi. Sejak posko pengaduan vaksin palsu dibuka pada Jumat pekan lalu, tercatat ada 182 orang mengadu.
"Saya takut anak menggunakan vaksin palsu," kata orang tua bayi dari Yuda (14 bulan), saat ditemui merdeka.com, Selasa (19/7).
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang bisa membantu orang tua menjawab pertanyaan anak? Ada banyak sekali buku yang membahas tentang apa yang ada di muka bumi ini untuk menjawab pertanyaan si kecil. Jelajahi bagian parenting di perpustakaan atau toko buku atau konsultasikan dengan orangtua lain yang berpikiran sama.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Ia mengatakan, pihak RS Hosana Medica mengklaim bahwa penggunaan vaksin palsu dilakukan sejak September 2015 lalu. Meski anaknya terakhir vaksin pada Maret 2015, ia tetap was-was, soalnya peredaran vaksin palsu terjadi sejak 2003 lalu.
"Ke sini mau konsultasi dan medical check up," kata dia.
Iis (28), mendatangi rumah sakit untuk mencari tahu apakah vaksin yang diberikan kepada anaknya asli atau palsu. Soalnya, terakhir vaksin pada Mei 2015 lalu yaitu jenis DPT 1.
"Saya enggak mau vaksin lagi di sini, mendingan ke Puskesmas. Padahal, hari ini jadwalnya vaksin DPT 2 di sini," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Hosana Medica Bekasi, dr. Erik Maruapey mengatakan, pihaknya memastikan penggunaan vaksin palsu dari CV Azka Medika mulai September 2015. Ada dua jenis vaksin yang digunakan yaitu ATS (Anti Tetatus Serum), dan test tuberculin (PPD Test).
"Bila sudah mendapatkan vaksin itu dapat konsultasi gratis," kata dia dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, bagi bayi yang lahir atau mendapatkan vaksin sebelum September 2015, rumah sakit akan memberikan surat keterangan jaminan bahwa vaksin yang diberikan adalah asli.
Hal yang sama juga terlihat di RS Elisabeth. Posko vaksin palsu terus didatangi oleh orang tua bayi. Hingga saat ini tercatat ada 406 orang tua bayi mengadu. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaSingkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui pada penyidik jika apa yang dilakukannya, yaitu memberikan obat jenis Deksametason dan Pronicy pada bayi adalah hal yang biasa dikalangan teman.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tidak mudah percaya dan tetap tenang dengan berbagai modus yang terjadi mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini berawal dari postingan Instagram dengan akun @linggra.k.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya