RS Polri Sudah Terima 7 Kantong Jenazah Bagian Korban Sriwijaya Air SJ-182
Merdeka.com - Posko Antemortem-DVI RS Polri sampai saat ini telah menerima tujuh kantong jenazah yang masing-masing berisi bagian tubuh (part body) dari hasil operasi pencarian dan evakuasi atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182.
"Part body ya bagian-bagian tubuh yang kita dapati, dari tujuh kantong (jenazah) itu isinya seperti itu," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS, Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1).
Rusdi menyampaikan setelah diterima tujuh kantong berisikan bagian tubuh yang diduga korban, barulah Tim DVI melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Mulai besok tim akan melakukan tugas identifikasi terhadap kantong jenazah atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut," katanya.
Agar memudahkan kerja Tim DVI, Rusdi pun mengimbau agar pihak keluarga korban untuk menyerahkan data guna memudahkan proses identifikasi.
"Agar keluarga korban bisa datang ke tempat yang telah kami persiapkan. Untuk memberikan data, bisa dokumen ijazah, KK, akta, dan lain sebagainya. Karena keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi jenazah korban peristiwa kecelakaan tersebut," imbaunya.
Proses Identifikasi
Sebelumnya, Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Asep Hendradiana menyampaikan sementara pihaknya belum dapat mengidentifikasi satu kantung jenazah body part dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang telah diserahkan ke Posko Antemortem-DVI RS Polri.
"Sementara belum, kita konsentrasi tetap ongoing pekerjaan antemortem jalan dan di Pontianak jalan. Kemudian dari fase satu TKP juga jalan, mohon doanya semoga dapat ditemukan tim yg ada di sana," kata Asep saat jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1).
Sedangkan terkait waktu identifikasi korban, Asep menyebutkan diperlukan lima item yang akan di bandingkan. Pertama meliputi primier identify yang meliputi tiga hal, sidik DNA, sidik jari, dan data gigi atau ortodologi data.
"Itu adalah primer apabila salah satu atau dua-duanya atau tiga-tiganya match, berarti dia akan teridentifikasi," sebutnya.
Asep melanjutkan, kedua secondary identify menggunakan medis dan properti dengan melakukan declar yang tergantung pada surat medis dan properti yang harus ada. Sehingga untuk melakukan declar (menyatakan) itu tergantung pada ketersediaan data antemortem (data fisik korban) dan postmortem (data dokumen korban).
"Misalnya dari data mortem itu lengkap, mulai dari sidik jari, kemudian gigi, medis, properti dan sebagainya tetapi apabila yang ditemukan itu tidak available degan data yang tadi. Juga kita akan kesulitan melakukan identifikasi," sebutnya.
"Mungkin yang bisa seandainya dilakukan pemeriksaan adalah pemeriksaan DNA. DNA itu nanti kita bandingkan dengan keluarga yang bisa kita bandingkan dari primer identify tersebut, kecepatan tergantung pada kelengkapan data," tambahnya.
Lebih lanjut, Asep menyebutkan sampai saat ini sudah ada 12 keluarga korban insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang melaporkan ke Posko Antemortem- DVI RS Polri.
"Sampai sekarang kita sudah menerima laporan dari 12 keluarga korban dan kita juga di posko pos Mortem telah juga menerima satu buah kantong jenazah yang berisi body part," sebutnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca Selengkapnya