RS Polri Tangani 14 Polisi Korban Bentrokan Demo Mahasiswa dan Pelajar
Merdeka.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur menangani 14 anggota polisi yang jadi korban bentrokan demo di kawasan gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta Pusat, 24-25 September 2019.
Anggota polisi yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri di antaranya menderita patah tulang hidung hingga rahang lepas.
"Hidungnya patah, ada yang mengalami bengkak di bibir dan ada juga yang lepas rahangnya itu kita perbaiki," kata Kepala RS Polri Kramatjati Kombes Pol Rusdianto di Jakarta, Jumat (27/9) siang. Seperti dilansir Antara.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Dia mengungkapkan, sebanyak empat dari 14 korban polisi dilaporkan menjalani operasi karena luka yang diderita cukup parah. RS Polri melibatkan dokter spesialis bedah dan syaraf untuk menangani luka korban.
"Sebanyak 14 anggota polisi masih dirawat semua dan sebagian akan dipulangkan hari ini. Yang dioperasi ada empat orang," katanya.
Rusdianto menjelaskan luka yang diderita anggota polisi rata-rata akibat kena lemparan batu.
"Secara berangsur yang sudah sembuh sesungguhnya akan kami pulangkan hari ini, dan yang masih luka masih dibutuhkan perawatan hingga sembuh," katanya.
Selain polisi, pihaknya juga memberikan perawatan kepada dua mahasiswa yang mengalami cedera ringan.
"Dari kalangan mahasiswa luka ringan saja ada dua orang," katanya.
Sementara itu, satu dari dua mahasiswa terakhir korban kericuhan demonstrasi di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akan diizinkan pulang.
"Yang satu lagi yang enggak masuk ICU rencananya siang ini pulang," kata Kepala Manajemen Bisnis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Agus W Susetyo.
Sampai berita ini ditayangkan pada Jumat siang, dua mahasiswa korban demonstrasi tersebut masih dirawat di ruang perawatan umum. Namun, salah satunya akan diizinkan pulang siang ini karena kondisinya sudah stabil. Sementara satu lainnya masih belum dapat dipulangkan.
Salah satu dari kedua mahasiswa tersebut mengalami cedera di bagian kepala akibat terkena benda tumpul sementara satu lainnya juga cedera di bagian kepala akibat terjatuh.
"Yang masuk ICU itu yang jatuh," kata Agus.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaGudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnya