RS Polri Terima Satu Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air Jatuh
Merdeka.com - Kabiddokpol Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko mengungkapkan, hingga Minggu (10/1) siang, pihaknya baru menerima satu kantong jenazah berisi bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Kita telah menerima satu kantung jenazah berupa body part dan kita akan lakukan pemeriksaan," kata Hery di RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1).
Pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap bagian tubuh tersebut. Hery tak mengungkap secara pasti kapan proses identifikasi bagian tubuh selesai dilakukan. Proses identifikasi bergantung pada ketersediaan data dari keluarga korban.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Mungkin yang bisa seandainya dilakukan pemeriksaan adalah pemeriksaan DNA. DNA itu nanti kita bandingkan dengan keluarga yang bisa kita bandingkan dari primer identify tersebut. Kecepatan tergantung pada kelengkapan data," paparnya.
Hingga Minggu siang, Posko Antemortem kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di RS Polri, Jakarta mendapatkan data dari 12 keluarga korban.
Terdapat sejumlah metode guna mengidentifikasi korban dalam kecelakaan tersebut. Yang utama ialah mencocokkan dari sampel data-data primer. Terdapat tiga data primer dalam proses identifikasi forensik, yakni sampel DNA, sidik jari dan gigi.
"Yang pertama ada premier identify, itu meliputi tiga hal yang pertama adalah sidik DNA, yang kedua sidik jari, yang ketiga adalah data gigi atau ortodologi data. Itu adalah primer apabila salah satu atau dua-duanya atau tiga-tiganya match, berarti dia akan teridentifikasi," beber Hery.
Selain data primer, identifikasi juga dengan mencocokan barang-barang yang dibawa atau melekat pada tubuh korban.
"Yang kedua adalah secondary identify adalah rekam medis dan properti. Jadi syaratnya medis dan properti itu harus dua, sehingga untuk melakukan declar (menyatakan) itu tergantung pada ketersediaan data antemortem dan posmortem. Misalnya dari data mortem itu lengkap, mulai dari sidik jari, kemudian gigi, medis, properti dan sebagainya tetapi apabila yang ditemukan itu tidak available dengan data yang tadi, juga kita akan kesulitan melakukan identifikasi," katanya.
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Asep Hendradiana menambahkan, pihaknya akan berusaha mengidentifikasi satu kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang telah diserahkan ke Posko Antemortem-DVI RS Polri.
"Sementara belum, kita konsentrasi tetap ongoing pekerjaan antemortem jalan dan di Pontianak jalan. Kemudian dari fase satu TKP juga jalan, mohon doanya semoga dapat ditemukan tim yg ada di sana," kata Asep.
Sedangkan terkait waktu identifikasi korban, Asep menyebutkan diperlukan lima item yang akan di bandingkan. Pertama meliputi primier identify yang meliputi tiga hal, sidik DNA, sidik jari, dan data gigi atau ortodologi data.
"Itu adalah primer apabila salah satu atau dua-duanya atau tiga-tiganya match, berarti dia akan teridentifikasi," sebutnya.
Asep melanjutkan, kedua secondary identify menggunakan medis dan properti dengan melakukan declar yang tergantung pada surat medis dan properti yang harus ada. Sehingga untuk melakukan declar (menyatakan) itu tergantung pada ketersediaan data antemortem (data fisik korban) dan postmortem (data dokumen korban).
"Misalnya dari data mortem itu lengkap, mulai dari sidik jari, kemudian gigi, medis, properti dan sebagainya tetapi apabila yang ditemukan itu tidak available dengan data yang tadi. Juga kita akan kesulitan melakukan identifikasi," sebutnya.
"Mungkin yang bisa seandainya dilakukan pemeriksaan adalah pemeriksaan DNA. DNA itu nanti kita bandingkan dengan keluarga yang bisa kita bandingkan dari primer identifay tersebut, kecepatan tergantung pada kelengkapan data," tambahnya.
Posko Antemortem untuk korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Rumah Sakit Polri, menyediakan nomor sambungan telepon bagi keluarga korban yang ingin mengetahui perkembangan informasi soal proses identifikasi.
Hotline itu bukan hanya untuk mencari tahu perkembangan identifikasi, melainkan pula media bagi keluarga untuk menyampaikan informasi tentang korban.
"Yang pertama saya informasikan bahwa Rumah Sakit Polri telah membuka hotline dengan nomor 0812 3503 9292," kata Brigjen Asep.
Reporter: Yopi Makdori dan Bachtiarudin Alam
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir Setyo rencananya dimakamkan di Kendal
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca Selengkapnya