RSD Wisma Atlet Selidiki Pengakuan Pasien Mesum Sesama Jenis dengan Perawat
Merdeka.com - Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet menyatakan tengah mendalami dugaan kasus mesum antara perawat dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet. Hal tersebut dikatakan Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa terkait pengakuan pasien di media sosial.
"Masih dalam penyelidikan," ujar Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu(26/12).
Saleh memastikan, penyelidikan dilakukan pihaknya untuk membenarkan ada atau tidaknya tindakan mesum tersebut. Namun, Saleh menduga dugaan mesum dilakukan antara sesama jenis.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan bukti wabah pes? Berdasarkan analisis jaringan tulang, ditemukan DNA bakteri Yersinia pestis—penyebab wabah pes—yang menunjukkan bahwa penyakit tersebut sudah mencapai tahap lanjut saat korban meninggal dunia.
"Sementara belum diputuskan langkah selanjutnya karena masih diproses, diduga sesama jenis," kata dia.
Pasien Belum Diperiksa
Meski demikian, untuk sementara waktu pihaknya masih belum bisa memeriksa pasien yang diduga mesum sesama jenis dengan perawat. Sebab, pasien tersebut masih terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pasiennya masih positif sehingga belum diperiksa. Sedang diperiksa yang perawatnya. Sabar dulu ya," kata dia.
Sebelumnya ramai di media sosial terkait pengakuan pasien Covid-19 yang berbuat mesum sesama jenis dengan perawat. Viralnya pengakuan tersebut membuat netizen meminta agar pengakuan pasien tersebut diselidiki kebenarannya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum menetapkan tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap istri pasien yang tengah hamil, TA (22), dengan terlapor dokter spesialis ortopedi MY.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menduga ada intimidasi terkait kasus tersebut dan mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaKeputusan menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan karena penyidik telah menemukan adanya unsur tindak pidana.
Baca SelengkapnyaMantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut menyebutkan semua fakta yang ada dikumpulkan oleh penyidik, kemudian dipadukan dengan dicari kecocokan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaDavid juga menyebut klinik yang dijalankan oleh H sudah tidak memiliki izin.
Baca Selengkapnya