RSHS Bandung rawat tiga pasien diduga suspect virus MERS
Merdeka.com - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merawat tiga pasien diduga suspect virus MERS atau yang bisa dikenal flu unta. Pasien tersebut baru saja melakukan ibadah umroh di Arab Saudi.
Mereka adalah E (51) R (60) dan A (51). Saat ini para pasien menjalani isolasi di Ruang Flamboyan. "Untuk E ini beliau baru masuk ke ruangan kemarin sehingga kami belum pastikan hasilnya seperti apa," kata Kepala Humas RSHS dr Nurul Wulandhani di RSHS Bandung, Kamis (8/5).
E yang datang ke rumah sakit pelat merah ini datang dalam kondisi stabil namun ada keluhan flu dan batuk. "Tuan E riwayat perjalanan terakhir ke Tanah Suci, maka kami tinjau sesuai prosedur menangani susfect kan memang dikhawatirkan ke arah sana (virus mers)," ungkapnya.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Bagaimana tim peneliti meneliti penyakit Vlad? Untuk menangkap bahan dari kertas tanpa menyebabkan kerusakan, tim menggunakan teknik yang melibatkan penerapan dan pelepasan etilena-vinil asetat. Kemudian setelah diangkat, bahan tersebut diuji dengan menggunakan spektrometri massa.
-
Apa itu sampel dalam penelitian? Sementara sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti.
-
Bagaimana cara melihat virus? Ukuran dan bentuk virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Begitu datang ke RSHS, Tuan E langsung ditangani, dengan dilakukan observasi. Tim dokter telah mengambil sampel opus tenggorokan untuk diperiksa di Balitbangkes Jakarta.
Dia mengaku, hasil uji sampel tersebut bisa diketahui negatif atau positif tidaknya Tuan E terserang virus mers.
Adapun dua pasiennya lainnya R dan A dinyatakan negatif. "Tapi semua pasien masih dalam perawatan," jelasnya. Dua pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit Daerah (RSUD) Majalaya, Kabupaten Bandung dan RSUD Ujungberung.
Meski masih ada keluhan flu dan batuk kondisi keduanya sudah stabil. "Tapi dapat dipastikan hasil pengujian sampel mereka negatif virus mers," terangnya.
Virus mers sendiri lanjut dia, merupakan virus influenza yang ditularkan dari unta kepada manusia. Sejauh ini belum diketahui adanya penularan virus mers dari manusia ke manusia.
Secara prosedur virus MERS sambung menggunakan penanganan yang sama dengan flu burung (H5N1). Pusat perawatan dilakukan di Ruang Flamboyan, ruang yang biasa dijadikan perawatan untuk kasus susfect.
"Ini sama seperti flu lainnya, kita juga kerahkan tim seperti dokter yang menangani flu burung," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaVirgoun akan segera jalani rehabilitasi usai diamankan bersama rekan wanitanya karena narkoba?
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2025, sudah ditemukan 79 kasus ISPA karena HMPV di Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamun, penemuan pneumonia merupakan kasus lama yang terjadi pada Oktober dan November
Baca SelengkapnyaKerangka manusia yang ditemukan di kolong Tol Serpong terdiri dari tulang kepala, kaki, tangan dan rahang bawah.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca Selengkapnya