RSPI Sulianti Saroso Kembali Terima 1 Pasien Suspect Virus Corona
Merdeka.com - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso kembali menerima satu pasien dengan status pengawasan virus corona atau Covid-19. Pasien tersebut tiba Minggu (8/3) malam kemarin pukul 23.00 Wib.
"Tadi malam jam 11 malam dari 9 pasien tambah 1 jadi 10 (orang pasien)," kata Direktur Utama Rumah RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (9/3).
Pasien tersebut berjenis kelamin pria. Berdasarkan pemeriksaan, pria tersebut mempunyai riwayat perjalanan ke Jepang.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Dimana pria itu terinfeksi? Seorang pria lanjut usia di Belanda dengan usianya yang sudah menginjak 72 tahun menjadi pasien terinfeksi Covid-19 paling lama di dunia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa yang terjadi pada pria tersebut? Ia dicakar. Cakaran kucing di kakinya menyebabkan pendarahan hebat hingga merenggut nyawanya dalam hitungan menit.
-
Apa yang ditemukan di dalam tubuh pria itu? 'Ini pertama kali saya menemukan kasus seperti ini dalam karier saya setelah melakukan lebih dari 15.000 autopsi,' ungkap Bag, seperti dilansir oleh SCMP pada Seni (30/12).Ia juga menambahkan bahwa anak ayam tersebut sempat ditemukan dalam keadaan hidup di dalam tubuh korban, tetapi kemudian mati.
-
Perubahan apa yang dialami pria tersebut? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
"Dari luar negeri riwayat perjalanan ke Jepang dan ada riwayat kontak dansa," katanya.
Kondisi pria itu cukup baik dan dalam keadaan sadar. Hanya saja, ada batuk-batuk.
"Dia masih sadar masih bisa berkomunikasi dirawat di ruang isolasi," katanya.
Syahril menambahkan, pasien baru ini masih memiliki hubungan dengan kasus 1, 2, 3, 4, dan 5 atau klaster Jakarta.
"Kontaknya dengan grupnya di lokasi ini," jelas dia.
Sepuluh pasien dengan status pengawasan dilakukan isolasi sambil menunggu hasil laboratoriumnya.
"Isolasi dengan maksud kita ingin menjaga betul sampai hasil lab-nya negatif. Semua diawasi dan diberikan support suplemen maupun tambahan vitamin agar daya tahan tubuhnya baik," kata Syahril.
Pemerintah telah memeriksa sebanyak 620 spesimen virus corona atau COVID-19. Spesimen berasal dari 63 rumah sakit di 25 provinsi di Indonesia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaWarga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya