RSUD AW Sjachranie Samarinda Bantah IGD Tutup karena Pasien Penuh
Merdeka.com - Warga Samarinda dibuat heboh dengan kabar tutupnya layanan instalasi gawat darurat (IGD) RSUD AW Sjachranie di Samarinda, Kalimantan Timur, karena penuhnya keterisian tempat tidur pasien.
Foto berupa banner dengan tulisan 'Mohon Maaf untuk Sementara IGD RSUD AWS Tidak Menerima dan Melayani Pasien Dikarenakan Penuh' tersebar di WhatsApp Messenger dan media sosial.
Masyarakat tidak hanya dari Samarinda, melainkan juga dari luar kota panik lantaran khawatir tidak mendapat perawatan di rumah sakit terbesar di Kaltim itu, meski mereka bukan pasien Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Kenapa pintu RSUD dipalang? Pihak RSUD menjelaskan, pihaknya menutup pintu dengan memalang karena kunci pintu rusak, takut obat-obatan dan alat medis hilang.
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
Manajemen RSUD AW Sjachranie Samarinda angkat bicara. Mereka menyatakan layanan IGD RSUD AW Sjachranie tidak ditutup karena penuhnya pasien.
"Terkait beredarnya foto di media sosial terkait penutupan IGD RSUD AWS, banner yang terpasang tersebut tidak benar," kata Kepala Instalasi Humas & PKRS RSUD AW Sjachranie Samarinda dr Arysia Andhina dikonfirmasi merdeka.com, Senin (5/7) malam.
Meski demikian, Arysia tidak membantah banner itu memang disiapkan untuk kondisi terkini IGD ke depannya. "Banner tersebut kita siapkan, jika sewaktu-waktu IGD diharuskan tutup, dikarenakan BOR saat ini mencapai 91," ujar Arysia.
Di Samarinda sendiri, hari ini mencatatkan angka kasus 14.727 kasus positif Covid-19, dengan angka kesembuhan 13.680 kasus. Angka kematian berjumlah 381 kasus. Sehingga angka kasus positif aktif atau pasien dalam perawatan Covid-19 berjumlah 666 orang.
Dari 14 fasilitas kesehatan berupa pusat karantina dan rumah sakit di Samarinda dengan kapasitas 479 tempat tidur, saat ini angka BOR mencapai lebih dari 60 persen, atau melebihi batas standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Angka BOR saat ini 73,07 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kusasih dalam penjelasan terpisah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaPihak RSUD menjelaskan, menutup pintu dengan memalang karena takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Baca SelengkapnyaJumlah pasien korban serangan Israel yang ditangani RS Indonesia di Gaza melampaui kapasitas dan terus berdatangan setiap waktu.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebab banjir yang ikut melanda rumah sakit tersebut menenggelamkan seluruh areal beserta alat medis yang terdapat di dalamnya
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut langsung memicu terjadinya kepanikan di dalam rumah sakit.
Baca Selengkapnya