RSUD Depok Kini Hanya Terima Pasien Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Kota Depok memiliki sejumlah skenario dalam mengatasi Covid-19. Pendekatan dilakukan yaitu dengan menindaklanjuti surat dari Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan satu rumah sakit yang didedikasikan untuk Covid-19.
"Kita sudah tindaklanjuti. RSUD Depok saat ini tidak menerima lagi pasien dirawat non-covid. Jadi saat ini RSUD perawatannya didedikasikan untuk Covid-19," kata Jubir Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Jumat (16/7).
Kemudian pendekatan lainnya untuk meningkatkan ketersediaan bed di rumah sakit, pihaknya juga sudah menambah kapasitas bed di rumah sakit itu selama satu bulan lebih dari 200 bed. Namun kata Dadang, bed occupancy rate (BOR) tidak otomatis turun. Karena untuk permintaan bed ruang perawatan sangat tinggi.
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
"Baik oleh warga Depok maupun oleh warga luar Depok," tukasnya.
Saat ini di Jabodetabek, warga Depok ada yang dirawat di rumah sakit Depok dan Jabodetabek lainnya. Berdasarkan data, kata Dadang warga Depok yang dirawat di RS yang ada di Depok kurang lebih 35 persen. "Tetapi banyak juga warga Depok yang dirawat di luar Depok," ungkapnya.
Menanggapi soal pembuatan RS Lapangan/ RS Darurat, menurut Dadang syaratnya tidaklah mudah. Saat ini salah satunya, misalkan harus ada RS pengampu. Sedangkan RS yang ada saat ini untuk manajemen di dalam rumah sakitnya sedang bahu-membahu menyelesaikan permasalahan yang saat ini dihadapi.
"Jadi akan sangat berat, di samping syarat-syarat RS Lapangan/RS Darurat sangat berat. Kementerian Kesehatan kami berharap saat ini silakan mengasistensi daerah-daerah. Misalnya, banyak tempat fasilitas negara dalam hal ini kalau di Depok misalnya ada fasilitas Kemendikbud di Bojongsari, silakan diasistensi. Kami dari dulu, ya, mengakses tempat isolasi OTG itu sulit. Untuk tempat-tempat pelatihan yang ada di Bojongsari. Kami mudah berkoordinasi alhamdulillah dengan Universitas Indonesia selama ini," akunya.
Selain kendala RS Pengampu, kendala lain adalah sarana dan prasarana (sarpras) serta sumber daya manusia (SDM) yang terbatas. Kondisi ini tidak terjadi di Jabodetabek.
"SDM yang saat ini sangat terbatas tidak hanya di Depok tetapi seJabodetabek. Untuk SDM itu mengalami kesulitan. Kita menambah bed di RS, kita harus merekrut lagi SDM-SDM tenaga kesehatan. Jadi persoalan SDM juga menjadi persoalan utama," ungkapnya.
Dadang menjelaskan, untuk menambah kapasitas tempat tidur harus juga disesuaikan dengan sejumlah perhitungan. Setiap penambahan bed di RS, maka harus dilakukan asesmen secara internal SDM yang dibutuhkan, baik tenaga dokter maupun perawat. Misalnya RSUD melakukan rekrutmen tenaga dokter dan RSUD.
"Nah itu diperlukan waktu yang cukup lama. Asesmen dilakukan internal oleh masing-masing RS. Ketika RSUD mau membuka 50 bed, SDM yang diperlukan bisa diukur. Contoh kami membuka Makara UI 2 untuk OTG saja kami butuh 6 dokter, 16 perawat, belum tenaga laundry, keamanan dan lainnya. Yang lain masih mudah, tapi untuk nakes memang mengalami kesulitan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan warga Sumatera Utara tak perlu lagi berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKedua rumah sakit tersebut adalah RS Tk. III Brawijaya dan RSAL Tk. II dr. Soekantyo Jahja Puspenerbal Surabaya.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaSyahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur, namun tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya