RSUD dr Soekardjo Sebut yang Berjas Hujan Bukan Tim Medis, Tapi Pendamping Pasien
Merdeka.com - Direktur RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, dr Wasisto buka suara terkait ramainya informasi penggunaan jas hujan saat penanganan pasien corona. Ia memastikan bahwa yang menggunakan jas hujan bukanlah tim medis dari tempatnya.
Wasisto menjelaskan bahwa pada Sabtu (7/3) ada tiga orang yang diduga terinfeksi corona di RSUD dr Soekardjo. Setelah diperiksa, ketiganya dinyatakan ODP (orang dalam pemantauan) dan dirujuk ke rumah sakit di Cirebon.
"Tiga pasien itu terdiri dari satu orang warga negara asing (WNA) dan dua orang warga negara Indonesia (WNI). Mereka hanya batuk-batuk, tidak sesak napas, masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP). Sebetulnya hanya pakai masker tidak apa-apa, tapi pendampingnya menggunakan jas hujan. Jas hujan itu bukan dari rumah sakit, tapi jadi viral karena diambil gambarnya di rumah sakit," jelasnya, Jumat (13/3).
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Wasisto mengungkapkan bahwa RSUD dr Soekardjo juga telah menerima tambahan sebanyak 10 set alat pelindung diri (APD) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sementara cadangan yang ada di RSUD terdapat 45 set APD. "Jadi total saat ini kita punya 55 set lengkap APD," ungkapnya.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, saat ini terdapat tujuh orang ODP virus corona. Tidak ada pasien yang positif Covid-19.
Lakukan Istigasah
Ia menyebut bahwa dalam menghadapi pandemi virus korona warga harus tetap waspada, tapi tak boleh bingung namun harus berusaha agar tak tertular virus tersebut. Secara medik, cara mengantisipasi virus korona dapat dilakukan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti rajin cuci tangan, menghindari kerumunan orang banyak, hingga menggunakan masker ketika sakit.
"Namun itu tidak cukup. Manusia dapat berusaha tapi yang menentukan adalah Allah yang maha kuasa. Karena itu, RSUD dr Soekardjo sengaja menginisiasi Istigasah usai Shalat Jumat. Kalau terjadi wabah seperti ini, kita berupaya secara kedokteran, ditambah Istigasah juga untuk memohon kepada Allah. Intinya, Istigasah ini untuk meminta keselamatan dan pertolongan kepada Allah. Semoga obat corona cepat ditemukan," ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan istigosah di RSUD dr Soekardjo akan dilakukan rutin setiap Jumat. Selain itu juga pihak RSUD dr Soekardjo juga akan mengundang anak yatim-piatu saat Istigasah berikutnya untuk diberikan santunan.
Wasisto berharap, kegiatan istighasah meminta perlindungan Allah dari virus corona tak hanya dilakukan di masjid RSUD dr Soekardjo, melainkan di seluruh masji di Kota Tasikmalaya. "Kalau bisa di masjid se-provinsi, se-Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Insyaallah ada yang dikabul oleh Allah," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaAcara yang diikuti oleh lebih dari 43.000 peserta dari 150 negara, peserta turut tinggal di tenda-tenda perkemahan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya