Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RSUD Indrasari : Bayi ditahan karena butuh perawatan medis

RSUD Indrasari : Bayi ditahan karena butuh perawatan medis bayi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat membantah meminta bayaran biaya persalinan pasien BPJS Kesehatan atas nama Musrini (33) warga Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, senilai Rp 1.050.000 sehingga menyandera bayinya di rumah sakit tersebut.

Kepala Tata Usaha RSUD Indrasari Rengat, Ibrahim Halimin kepada wartawan Selasa (7/10) menegaskan pihaknya tidak ada meminta tagihan biaya kepada pasien operasi persalinan atas nama Musrini.

Menurut dia pasien tersebut mulai dirawat pada Rabu (1/10) dan mendapat perawatan selama dua hari hingga akhirnya menjalani operasi persalinan pada Jumat (3/10). Musrini tercatat sebagai pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan Mandiri.

Kemudian, dia melanjutkan, pada Minggu (5/10) setelah menjalani operasi dan Musrini dinyatakan pulih, pihak RSUD menyarankan sudah bisa pulang. Namun, bayinya masih ditahan karena masih membutuhkan perawatan medis.

"Dari keterangan dokter bayi itu harus membutuhkan perawatan, sehingga ketika Musrini sudah dinyatakan bisa pulang bayinya kami tahan. Tapi bukan karena adanya tagihan. Itu tidak benar," katanya.

Ibrahim juga menambahkan, setelah mendapat kabar bahwa penahanan bayi Musrini karena ada tagihan biaya senilai Rp 1.050.000, pihaknya langsung meminta keterangan kepada kasir di ruang Irna anak. Namun, petugas kasir mengaku tidak meminta tagihan kepada pasien tersebut.

Selain itu, kata Ibrahim, dia juga telah menanyakan kepada Musrini terkait tagihan tersebut. Musrini juga mengaku tidak melakukan pembayaran.

"Maksud kami menanyakan hal itu mana tau ada oknum dari pihak RSUD yang sengaja meminta pembayaran maka kami bertanggung jawab untuk mengembalikannya. Tapi setelah kami tanyakan kepada Musrini, dia mengaku tidak mengenali oknum tersebut dan tidak diminta melakukan pembayaran," kata Ibrahim.

Ibrahim berharap kepada semua pihak hendaknya dapat memahami tugas dan prosedur perawatan pasien. "Sebagai manusia kami tidaklah mungkin menahan bayi itu hanya karena soal biaya. Itu tidak mungkin. Sekali lagi kami jelaskan, bahwa bayi tersebut ditahan karena masih membutuhkan perawatan dan pemulihan pasca-operasi," ujarnya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Heboh Bayi Diduga Tertukar Lalu Meninggal, Begini Kata Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Heboh Bayi Diduga Tertukar Lalu Meninggal, Begini Kata Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih

Viral di media sosial seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih.

Baca Selengkapnya
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk
Penjelasan RSAB Harapan Kita Penyebab Bayi Dua Bulan Sempat Kritis hingga Gizi Buruk

RSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.

Baca Selengkapnya
Pastikan Tak Beri Perlakuan Spesial ke Meita Irianty Meski Hamil, Polisi: Banyak Tersangka Melahirkan di Tahanan
Pastikan Tak Beri Perlakuan Spesial ke Meita Irianty Meski Hamil, Polisi: Banyak Tersangka Melahirkan di Tahanan

Tata dibantarkan karena mengalami kondisi kesehatan. Dia sedang hamil usia empat bulan.

Baca Selengkapnya
Tolong Gubernur Jambi! Ibu Baru Melahirkan Ditahan Rumah Sakit Gara-Gara Tak Ada Biaya
Tolong Gubernur Jambi! Ibu Baru Melahirkan Ditahan Rumah Sakit Gara-Gara Tak Ada Biaya

Arif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.

Baca Selengkapnya
Difasilitasi Tes DNA, Orangtua Bayi Diduga Tertukar Diminta Pihak RS Hapus Unggahan di Medsos
Difasilitasi Tes DNA, Orangtua Bayi Diduga Tertukar Diminta Pihak RS Hapus Unggahan di Medsos

Diketahui, istri dari MR menjalani proses lahiran secara cesar pada Senin, 16 November 2024.

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih
Respons Menkes Soal Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih

Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta

Baca Selengkapnya