RSUP dr Kariadi Terima 300 Set APD dan 1.000 Masker N95
Merdeka.com - RSUD dr Kariadi Semarang menerima sejumlah kebutuhan medis untuk menangani Covid-19. DIantaranya 300 set baju APD (alat pelindung diri), 1.000 masker N95. 2.000 pasang sarung tangan steril, 500 masker kain, 1.000 botol dan 48 galon hand sanitizer, 300 kacamata pelindung serta 200 buah face shield. Total bantuan mencapai Rp 500 juta.
Salah satu dokter spesialis, dr Agus Suryanto mengatakan kelangkaan APD masih menjadi kendala para tenaga medis dalam menghadapi virus corona atau Covid-19 yang kini mewabah ke seluruh dunia. Padahal, bagi tenaga medis, keperawatan dan profesional yang tergabung dalam Tim Covid, APD yang memenuhi standar mutlak diperlukan.
"Saya atas nama pribadi dan institusi mengucapkan terima kasih," kata Agus di Semarang, Selasa (14/4).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga kesehatan? Dalam era modern ini, menjaga kesehatan masyarakat bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
"RSUP dr Kariadi merupakan salah satu rumah sakit rujukan pelayanan Covid-19. Kami segenap civitas hospitalia rumah sakit selalu siap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Melalui Tim Covid-19 yang terbentuk, kami bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Tengah bahu-membahu mengatasi persoalan ini."
"Kami dari jajaran manajemen berkewajiban memenuhi kebutuhan tersebut, tapi tetap saja ada kekurangan. Sekali lagi terima kasih, bantuan APD yang kami terima sangat berarti dan semoga memberikan berkah bagi Vincent, para tenaga medis, keperawatan dan lain-lain serta masyarakat yang terus berjuang melawan Covid-19 ini," sambungnya.
Pun ia mengingatkan warga untuk tetap berada di rumah, jaga jarak, gunakan masker ketika harus ke luar rumah, pastikan selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta hidup sehat.
Sementara itu, Foundere Hellofit Vincent Geraldi mengatakan tenaga medis yang berjuang merawat pasien Covid-29, namun sudah banyak yang gugur karena tertular pasien.
"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk para tenaga medis kita yang berjuang di garda terdepan," ungkap Vincent.
Selain untuk tenaga medis, Hellofit juga menyerahkan masker kain yang ditujukan untuk kalangan umum. Vincent mengatakan, "Saya menjaga kalau ada pasien yang datang ke rumah sakit tanpa masker, maka masker kain ini bisa digunakan," katanya.
Ia menilai banyaknya peristiwa tidak mengenakkan yang terjadi akhir-akhir ini karena rendahnya literasi kesehatan. Hal inilah yang mendorong Vincent untuk membangun startup kesehatan Hellofit. Vincent juga ingin agar semua orang punya akses yang memadai terhadap kesehatan.
"Belum lagi kondisi di Indonesia kekurangan dokter, menjadikan tidak semua masyarakat mempunyai akses ke dokter. Inilah yang menjadi latar belakang saya membuat aplikasi kesehatan Hellofit. Kesehatan, bagi saya, merupakan hal utama bagi setiap orang. Tak ada artinya memiliki banyak uang atau harta, tetapi kondisi tidak sehat," tambahnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaKasad TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak mendistribusikan sebanyak 31 unit kendaraan operasional untuk satuan TNI AD dan disebarkan dari Sabang hingga Merauke.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah mengirimkan beberapa alat kesehatan ke RSUD Rupit, Mulai dari CT Scan hingga peralatan operasi.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaJokowi mendapat informasi, pasien harian rata-rata berjumlah 600 pasien. Sehingga menurutnya wajar jika terjadi antrean.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebersihan di RSUD Kepahiang sangat bagus.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca Selengkapnya