Rudi Rubiandini beri THR setelah disindir Sutan Bhatoegana

Merdeka.com - Rudi Rubiandini melalui pengacaranya, Rusdi A Bakar mengungkapkan asal muasal adanya permintaan jatah THR untuk Komisi VII DPR. Rusdi mengatakan, awalnya berasal dari sindiran Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana kepada Rudi.

"Sindiran itu kan datang dari Sutan Bhatoegana. Ya ini mau lebaran nih, mau ke luar negeri, gimana?" ungkap Rusdi menirukan keterangan kliennya, di KPK, Rabu (19/2).

Menurut Rusdi, sebelum Sutan menyindir demikian, klienya pernah diingatkan juga oleh Wakil Ketua SKK Migas yang saat itu dijabat oleh Johanes Widjanarko. Johanes mengatakan kepada Rudi bahwa pemberian jatah THR kepada Komisi VII adalah hal biasa.

Padahal, lanjut Rusdi, Rudi tidak pernah tahu adanya 'kebiasaan' pemberian jatah THR seperti ini. "Tapi Pak Rudi kan gak tahu. Pak Rudi hanya melihat kenyataan, omongannya begini, kenyataannya apa. Kenyataannya pada bulan Ramadan ada sindiran kayak begitu. Seseorang yang dulu pernah merasa di-warning seperti itu, dia (Rudi) berpikir, "oh bener juga ini" tapi dia tak punya kemampuan untuk mengelobi pada saat itu. Dia biarkan saja," papar Rusdi.

Rudi semakin terpengaruh ketika Sekjen ESDM Waryono Karno juga mengatakan hal sama soal kebiasaan jatah THR untuk Komisi VII DPR. Waryono meminta kepada Rudi untuk urunan uang yang akan dibagi-bagikan kepada anggota DPR.

"Pada waktu bulan juni, Sekjen Waryono Karno minta dia untuk ikut kontribusi buka "kendang" rapat dengan RPJP, terpaksa dia memintakan uang," ujar Rusdi.

Diketahui, dalam persidangan Rudi mengungkapkan telah memberikan uang THR kepada Sutan Bhatoegana melalui Tri Yulianto anggota Komisi VII DPR untuk dibagi-bagikan. Pemberian uang sebesar USD 200 ribu itu dilakukan di All Fresh setelah keduanya sepakat bertemu sehari sebelumya.

Namun, atas keterangan Rudi, Tri membantahnya. Menurutnya dia bertemu Rudi secara tiba-tiba bukan karena janjian.