Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rugikan negara & tabrak UU, DPR minta Jokowi jelaskan heli asing

Rugikan negara & tabrak UU, DPR minta Jokowi jelaskan heli asing TB Hasanuddin. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak berwenang terkait pengadaan helikopter baru AgustaWestland AW-101 yang akan digunakan oleh Presiden Joko Widodo dan juga tamu very-very important person (VVIP).

Pemanggilan tersebut akan dijadikan wadah bagi Komisi I DPR untuk mempertanyakan kenapa tidak memaksimalkan produk dalam negeri karya PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

"Di samping merugikan negara dalam hal ini PT DI yang sudah berinvestasi banyak juga telah melanggar UU no 16/2012 pasal 43 ayat 1: bahwa pengguna wajib menggunakan alat peralatan pertahanan produksi dalam negeri," kata Hasanuddin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/11).

Politikus PDIP itu menyatakan pihaknya juga akan meminta Presiden Jokowi memberikan keterangan resminya perihal pengadaan helikopter ini. Sebab, belum diketahui secara pasti apakah pembelian helikopter tersebut apakah sudah atas seizin mantan Gubernur DKI Jakarta itu atau belum.

"DPR juga akan menanyakan, apakah pemilihan AW 101 itu sudah seizin ketua KKIP yang dalam hal ini dijabat oleh Presiden? Perlu penjelasan terbuka agar rakyat tidak bingung," ujarnya.

Dia menjelaskan sesuai dengan renstra pengadaan helikopter pada tahun tahun 2009, DPR menyetujui pengadaan helikopter produk PT DI sebanyak 16 unit (satu squadron) yang terdiri dari helikopter angkut/SAR dan helikopter angkut VVIP. Dari 16 unit itu, diprogram dalam 2 tahap yaitu renstra 2009/2014 dan renstra 2015/2019, semua direncanakan akan dibeli dari dalam negeri produk PT DI.

Dalam renstra 2009/2014 telah terpenuhi sebanyak 6 unit helikopter Super Puma dan sisanya 10 unit lagi akan diselesaikan dalam renstra 2015/2019 .

TNI AU dalam hal ini tetap konsisten menggunakan produk dalam negeri sesuai dengan UU No 16/2012 tentang Industri Pertahanan.

Dia melanjutkan untuk memenuhi 10 unit lagi demi kelancaran produksi dan percaya pada komitmen TNI AU saat itu, maka PT DI telah melakukan investasi dalam rangka persiapan pembuatan kesepuluh helikopter tersebut.

"Tapi sangat disesalkan kalau kemudian muncul ide mengubah pembelian hely Super Puma produk PT DI menjadi AW 101 buatan Itali-Inggris," katanya.

"Siapa lagi yang mau menggunakan produk dalam negeri, kalau bangsa sendiri tidak mau menggunakannya. Dengan membeli dari PT DI maka 30 persen dari uang rakyat itu akan kembali ke negara, setidaknya dalam bentuk pembelian bahan baku lokal dan 700 teknisi anak bangsa bisa melanjutkan hidupnya dari perusahaan ini," tambahnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor
Jokowi Kesal Anggaran Belanja Produk Mebel Besar Tapi Diisi dari Impor

Presiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.

Baca Selengkapnya
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Keluhkan Gangguan LRT, Jokowi: Jangan Membully Produk Kita Sendiri
Masyarakat Keluhkan Gangguan LRT, Jokowi: Jangan Membully Produk Kita Sendiri

Adanya gangguan dalam pengoperasian LRT merupakan bagian dari proses dan evaluasi untuk PT INKA.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Marah Tegur PNS Pemda Hobi Belanja Impor
VIDEO: Presiden Jokowi Marah Tegur PNS Pemda Hobi Belanja Impor "Boros Sekali Kita!"

Presiden Jokowi menyinggung belanja dalam negeri yang dilakukan pemerintah daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi

Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Banyak Negara Khawatir Masuknya Produk China yang Masif, Harga Murah
Jokowi: Banyak Negara Khawatir Masuknya Produk China yang Masif, Harga Murah

Jokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Jalan Hilir Jokowi
Jalan Hilir Jokowi

Setelah merebut hulu, Jokowi merangsek ke hilir. Dan ini bukan hanya tentang kedaulatan, ini tentang cara berdagang ribuan lowongan bagi kita

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Pemerintah Masih Impor Senjata Militer Hingga Rp1,57 Triliun
Diam-Diam, Pemerintah Masih Impor Senjata Militer Hingga Rp1,57 Triliun

BPS mencatat, nilai impor berbagai senjata dan amunisi, serta bagiannya mencapai USD 102,39 juta selama periode Januari - Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain

Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tentukan Nasib Penjualan iPhone 16 di Indonesia Lewat Ini
Pemerintah Tentukan Nasib Penjualan iPhone 16 di Indonesia Lewat Ini

Pihak Apple berupaya menemui pejabat Kementerian Perindustrian demi iPhone 16 bisa terjual di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Aplikasi Temu dari China Bikin Resah Eropa, Dikhawatirkan Jual Barang Ilegal
Aplikasi Temu dari China Bikin Resah Eropa, Dikhawatirkan Jual Barang Ilegal

Aplikasi Temu tidak hanya meresahkan Eropa, masyarakat Asia juga mengkritik produk-produk dan sistem kerja Temu.

Baca Selengkapnya