Ruhut anggap testimoni Freddy Budiman cuma bualan
Merdeka.com - Setelah Freddy Budiman dieksekusi, koordinator KontraS, Haris Azhar, membeberkan pengakuan narapidana itu terkait dugaan keterlibatan para petinggi Polri dan TNI dalam bisnis narkoba, dan menerima uang hingga ratusan miliar rupiah.
Terkait pernyataan itu, anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul, meminta masyarakat tidak mempercayai pernyataan disampaikan Haris.
"Jangan percayalah sama bandar narkoba. Mereka itu jago berbohong. Kalau aku, tak percaya itu," ujar politikus partai Demokrat itu usai mengunjungi Lembaga Permasyarakatan Klas II A Pekanbaru, Senin (1/8).
-
Bagaimana Fredy Pratama menyelundupkan narkoba ke Indonesia? Modus operansi mereka adalah dengan menyamarkan narkotika dalam kemasan teh.
-
Mengapa Fredy Pratama dituduh melakukan pencucian uang? Aset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurut Ruhut, pernyataan almarhum Freddy disampaikan melalui koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu menimbulkan pertanyaan. Sebab, hal itu baru disampaikan setelah Freddy ditembak mati.
"Kenapa tidak disampaikan dua tahun lalu. Udah meninggal malah baru diungkapkan," ucap Ruhut.
Selain Freddy, terpidana mati kasus narkoba lainnya, Michael Titus, juga menulis pesan sebelum akhir hayatnya. Dia menyampaikan tidak bersalah dan menjadi korban politik hukum di Indonesia. Terkait itu, Ruhut meminta agar masyarakat tidak mempercayainya.
"Jangan percaya (pengakuan) bandar narkoba itu. Tiap hari 50 orang mati. Bayangkan, ada 5 juta orang rusak gara-gara mereka. Jadi, kalau menurut saya perlu dieksekusi mati itu semua," ucap Ruhut.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan surat tulisan tangan dari Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati di Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaSebelum menemui ajalnya, Freddy sungguh-sungguh bertaubat dan tegar menghadapi regu tembak.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana akhirnya buka suara terkait tuduhan rekayasa kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana dituding ‘menghilang’ usai Pegi Setiawan dibebaskan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Bandung.
Baca SelengkapnyaAda pesan menarik yang dipaparkan oleh petugas Lapas dan tertulis di surat Freddy yang membuat Freddy sadar. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaPertemuan Budiman dengan Prabowo membuat geram sejumlah aktivis 98
Baca SelengkapnyaDugaan ini berdasarkan fakta putusan sidang dan penjelasan Rudiana
Baca Selengkapnya