Rumah cagar budaya simbol pecinan di Sokaraja dibongkar
Merdeka.com - Rumah tinggal pecinan yang tercatat sebagai benda cagar budaya di Sokaraja, Banyumas Jawa Tengah dibongkar. Pembongkaran tersebut disesalkan sejumlah pegiat sejarah dan pamong budaya nasional yang ada di Banyumas, Jawa Tengah.
Pegiat Banjoemas Heritage History, Jatmiko Wicaksono mengemukakan bangunan yang pernah dipakai menjadi kantor ekspor impor pada awal 1900 tersebut sudah termasuk dalam benda cagar budaya yang harus dilindungi. Diakuinya, reaksi sebenarnya tidak hanya muncul di Banyumas saja, tetapi juga dari luar daerah.
"Teman-teman warga Banyumas yang bekerja di Yogyakarta atau kota lainnya sudah banyak yang mengirim pesan singkat kepada saya. Mereka merasa nelangsa (iba) terkait pembongkaran ini. Bahkan, dari Arkeolog UGM juga menyesalkan hal itu, mengaku kehilangan besar atas pembongkaran sejarah penting Banyumas," kata Jatmiko Wicaksono, katanya melalui rilis yang diterima, Kamis (1/10).
-
Kenapa Pabrik Gula Karangsuwung berhenti beroperasi? Faktor kekurangan lahan tebu, sampai menurunnya permintaan gula akibat munculnya pabrik yang lebih produktif dan modern membuat pabrik ini berhenti beroperasi pada 2014.
-
Kenapa bangunan pabrik gula di Sleman dihancurkan? Lalu pada tahun 1949 banyak bangunan pabrik gula yang dihancurkan agar tidak menjadi basis pertahanan tentara Belanda.
-
Kenapa Pabrik Gula Ceper berhenti beroperasi? Menurut beberapa referensi, pabrik gula itu ditutup oleh pemerintah pada tahun 1998. Krisis ekonomi waktu itu membuat pabrik tersebut bangkrut dan harus dihentikan operasionalnya.
-
Dimana Pabrik Gula Karangsuwung berada? Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Kenapa Pabrik Gula Tanjung Tirto ditutup? Namun pada 1 November 1933, Pabrik Gula Tanjung Tirto ditutup dan dilebur dengan Pabrik Gula Bantul.
-
Kapan Pabrik Gula Karangsuwung mulai beroperasi? Setelah melewati masa pembangunan kurang lebih 40 tahun, pabrik gula ini akhirnya beroperasi untuk menyuplai gula di wilayah Jawa Barat.
Ia mengemukakan, pada tahun 1900 bangunan yang berada di Jalan Gatot Soebroto, Sokaraja ini pernah menjadi kantor NV Ko Lie yang merupakan perusahaan ekspor impor. Kemudian tempat tersebut berubah menjadi tempat tinggal.
Terpisah, Arkeolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ania Nugraini (47) menyesalkan pembongkaran bekas kantor dagang ekspor impor tersebut. Ia mengaku sangat kehilangan besar karena pembongkaran bangunan sejarah yang penting di Banyumas.
"Bangunan rumah pecinan yang dibongkar itu adalah monumen penting dunia perdagangan eskpor-impor masa kolonial yang dimiliki perusahaan Tionghoa bernama NV Ko Lie di Sokaradja Karesidenan Banjoemas Nederland Indisch," katanya.
Sementara itu, Pamong Budaya Nasional Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Imam Hamidi Antassalam, mengatakan bangunan bersejarah tersebut merupakan bukti keberadaan etnis China di Sokaraja pada masa lampau. Bahkan, lanjutnya, bangunan kuno tersebut disahkan sebagai Bangunan Cagar Budaya sejak 5 Oktober 2004 dengan Nomor Inventaris/kode 11-02/Bas/34/TB/04.
"Pembongkaran bangunan yang sudah berusia 100 tahun lebih ini bisa menjadi preseden buruk, yang dapat menghilang-lenyapkan jati diri Kota Sokaraja bahkan Banyumas secara umum," jelasnya.
Ia mengemukakan, peristiwa ini menjadi kali kedua yang terjadi di Banyumas pada tahun ini. Sebelumnya, Pabrik Gula Kalibagor pada Maret 2015 sempat dibongkar. Namun, upaya pembongkaran pabrik gula tersebut berhasil dihentikan.
"Kasus Pembongkaran bangunan bersejarah (BCB) yang terjadi di daerah ini berdampak dan bisa menjadi preseden buruk atas sistem maupun kebijakan pimpinan daerah yang tidak berpihak pada visi kebudayaan nasional, yang dapat menghilang-lenyapkan jati diri dan karakter Bangsa yang menjunjung tinggi asas Bhineka Tunggal ika, nilai Pancasila dan UUD 1945 (pasal 32)," jelasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia
Baca SelengkapnyaPabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
Baca SelengkapnyaPabrik gula Madukismo adalah pabrik yang sudah berdiri puluhan tahun, sempat mengalami kerugian besar dan dibangkitkan kembali oleh Soeharto.
Baca SelengkapnyaDibangun pada awal abad ke-20 kini kondisinya sudah tidak beroperasi dan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaPabrik Gula Tasikmadu kini sudah tidak beroperasi. Banyak lokomotif dan gerbong-gerbong tua yang dibiarkan terbengkalai
Baca SelengkapnyaMaterial batu dari Gunung Gamping digunakan untuk pembangunan rumah-rumah di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaHalaman rumah itu telah dipenuhi semak belukar. Dulunya bangunan itu merupakan rumah Wakil Bupati Wonogiri.
Baca SelengkapnyaBeberapa peninggalan pabrik gula itu masih dapat dijumpai
Baca SelengkapnyaPada tahun 1908 pabrik gula ini melakukan transisi teknologi pengangkutan gula dari kereta sapi menjadi kereta lori.
Baca SelengkapnyaSejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaPPKGBK memasang spanduk itu untuk mengingatkan bahwa tenggat waktu yang diberikan telah berakhir pada 29 September 2023.
Baca SelengkapnyaHotel Sultan kini kembali menjadi hak milik negara.
Baca Selengkapnya