Rumah di jalan sepi jadi sasaran rampok bersenpi di Surabaya
Merdeka.com - Tiap beraksi, duet rampok spesialis rumah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Nicolas Sapulete (33), warga Jalan Kapasari Gg 5/1, Surabaya dan Aris Setiyawan (35), warga Kapasari Pedukuhan BEI/54, Surabaya, yang ditembak mati polisi bisa dibilang cukup piawai memilih sasarannya. Mereka kerap menjarah rumah-rumah mewah pinggir jalan yang sepi, salah satunya di Jalan Biliton, Surabaya.
Tak hanya itu, selain membawa peralatan lengkap, mereka juga kerap membawa kendaraan dengan nopol palsu. "Di Jalan Biliton ini, termasuk jalan sepi. Rumah yang akan dijarah pelaku bukan rumah kosong, tapi karena jalannya sepi, kalaupun ada pengendara yang lewat, tidak akan menghentikan kendaraannya saat melihat aksi pelaku," terang Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, Senin sore (22/9).
Setiap aksi, pelaku membawa kendaraan Honda Beat warna orange dengan Nopol palsu. "Nopol aslinya W 2736 WR, tapi yang digunakan nomor lain yang dilekatkan menggunakan lakban. Melihat dari semua barang bukti ini, tersangka sudah mempersiapkan betul semua peralatannya, sebelum beraksi," ungkapnya.
-
Apa saja yang bisa dipalsukan di mobil bekas? Surat-surat atau dokumen kendaraan bermotor seperti BPKB, STNK, bahkan nomor rangka berpotensi dipalsukan.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Apa barang aneh yang dibawa oleh pemotor? Terlebih lagi, harganya terjangkau sehingga dapat dimiliki oleh berbagai kalangan.Kendaraan ini dapat menampung dua orang penumpang. Meskipun demikian, disarankan untuk tidak melebihi kapasitas tersebut. Namun, masih banyak orang yang sering menggunakan motor untuk membawa banyak penumpang atau barang.
-
Bagaimana mobil digunakan untuk hal yang tidak wajar? Berikut adalah beberapa contoh mobil yang dipaksa untuk bekerja ekstra dengan hal-hal yang tidak sewajarnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Mengapa para perampok memilih kereta api sebagai target? Perampokan ini dilakukan dengan baik tanpa menggunakan senjata api. Peristiwa 8 Agustus 1963: Terjadinya Perampokan Besar dalam Kereta di Inggris Pencurian Terbesar dalam Kereta di Inggris pada tahun 1963, yang dikenal sebagai “The Great Train Robbery,“ merupakan salah satu peristiwa kriminal paling ikonik dan dramatis dalam sejarah Inggris. Di malam tanggal 8 Agustus 1963, sekelompok pencuri profesional dengan keterampilan tinggi berhasil melancarkan aksi mengagumkan mereka dengan merampok kereta milik Royal Mail yang mengangkut sejumlah besar uang tunai.
Sebelum ditembak mati petugas, tersangka Nicolas sendiri, pernah berurusan dengan pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya di tahun 2013, karena kasus yang sama. "Setelah keluar dia kembali beraksi. Tercatat sudah ada 7 TKP, tiga di wilayah Wiyung, dua di Gubeng, satu di Sawahan dan Wonokromo. Jadi tersangka Nico ini, sebelumnya sudah kita tetapkan sebagi DPO," ujarnya.
Sementara tersangka Aris, yang kaki kirinya dilumpuhkan dengan timah panas mengaku, kalau dia hanya berperan sebagai Joki. "Untuk masalah eksekusi urusan Nico. Saya baru dua kali diajak. Pertama di Diponegoro dapat Suzuki Shogun 125. Di gubeng belum dapat. Saya ketemu sama Nico gembong," aku Aris di hadapan penyidik.
Aris juga mengaku, biasanya, Nico kerap beraksi dengan tetangga depan rumahnya, Agus alias Gacor. "Tapi waktu aksi pagi tadi, ngajak saya. Kita ketemuan di Jalan Gembong. Saya sendiri tidak tahu kalu Nico bawa pistol," akunya lagi sambil mengaku kalau hasil merampok digunakannya untuk pesta miras.
Diberitakan sebelumnya, anggota jajaran Polsek Gubeng, Senin dini hari tadi terpaksa menembak mati pelaku perampokan bersenpi, yang kerap beraksi di Kota Pahlawan. Sempat terjadi aksi saling tembak antara petugas dengan tersangka.
Sebelum kejadian, anggota Tim Hunter Polsek Gubeng melihat dua orang mencurigakan di depan rumah nomor 34, Jalan Biliton. Dua tersangka diketahui bernama Nicolas Sapulete (33), warga Jalan Kapasari Gg 5/1, Surabaya dan Aris Setiyawan (35), warga Kapasari Pedukuhan BEI/54, Surabaya.
Anggota kemudian melakukan penggeledahan. Di luar dugaan, tersangka Nicolas mengeluarkan senjata jenis Bareta-nya dan menembakkannya ke arah petugas. Terjadi aksi saling tembak antara tersangka dengan polisi, hingga akhirnya tersangka roboh karena punggung, pinggul, paha kiri dan lengan kanannya ditembus timah panas petuga.
Sementara tersangka Aris, melarikan diri ke arah Jalan Karimun Jawa, tepat di depan Rumah Sakit Siloam, tersangka Aris melakukan perampasan kendaraan bermotor, Honda Beat L 5388 EC, milik Muhammad Umar.
Namun upayanya gagal, karena korban berusaha mempertahankan kendaraannya itu. Tersangkapun kembali berlari dari kejaran petugas, hingga tersungkur karena petugas terpaksa harus menghentikannya dengan menembak kaki kanannya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan
Baca SelengkapnyaKejahatan bisa menimpa siapa saja, bahkan saat di jalan raya sekalipun. Waspadai modus ini.
Baca Selengkapnyapasangan suami istri yang berprofesi sebagai satpam di kawasan BSD, Tangerang ditangkap karena terlibat sindikat curanmor
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaKorban terlihat turun dari mobilnya untuk membuka pagar rumah. Tak lama setelah itu, satu mobil datang menghampiri.
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca Selengkapnya