Rumah janda miskin di Jembrana ambruk diterjang angin kencang
Merdeka.com - Lengkap sudah penderitaan Munaiyah (50), janda miskin yang tinggal di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Hujan deras disertai angin kencang meratakan gubuk derita yang ditempatinya selama lebih dari 14 tahun.
Sejak anak semata wayangnya menikah, Munaiyah tinggal sendiri di tepi pantai. Kesehariannya hanya menjemur garam untuk diolahnya menjadi garam kasar dan dijual. Namun nahas, hujan deras disertai angin kencang yang datang pada Minggu sore (1/3), nyaris merenggut nyawanya.
"Syukur saat itu saya keluar dari rumah. Mindahin garam supaya tidak kena hujan, saat angkut-angkut tiba-tiba rumah langsung roboh," papar Munaiyah, Minggu (1/3).
-
Bagaimana cara memohon perlindungan dari bencana? Bacaan doa selamat dari bencana dan ujian hidup berikut ini bisa kita lantunkan;اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلَامَةً فِي الدِّينِ وَعَافِيَةً فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِي الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Kenapa rumah itu ambruk? Ternyata bangunan tersebut bukan rumah hunian, melainkan kandang hewan yang sudah tak digunakan.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa itu Broken Home? Broken home merupakan kondisi ketika keluarga tidak utuh. Sederhananya, orang tua yang bercerai bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental sang anak. Kondisi ini yang kemudian membuat seseorang disebut sebagai anak broken home.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
Ironisnya saat itu terjadi, janda tua ini hanya bisa pasrah bersimpuh di bawah pohon rindang. Setelah hujan mulai reda, ia baru minta pertolongan pada warga. Bahkan anaknya juga baru sempat datang malam hari tadi.
"Saya berharap kayu-layu dan bedek yang masih bisa dipakai bisa digunakan kembali untuk bangun rumah. Kalau berharap bantuan pemerintah, sudah pupus saya memohon. Tidak pernah ada tanggapan, saya berusaha semampu apa yang ada saja," ungkapnya tetap semangat.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaPembangunan saluran pembuangan banjir belum cukup menyelamatkan penduduk pesisir dari dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaKakek Carmad masih dibayangi rasa cemas oleh ombak besar yang bisa saja datang secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaYadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
Baca SelengkapnyaDia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.
Baca Selengkapnya