Rumah koordinator pengemis di Samarinda digerebek, uang dan tiket pesawat diamankan
Merdeka.com - Rumah diduga penampungan pengemis di tiga lokasi di Samarinda, Kalimantan Timur, digerebek Satpol PP Kota Samarinda. Sembilan pengemis seluruhnya asal Madura diamankan, dua di antaranya bertindak sebagai koordinator pengemis, dengan penghasilan rata-rata mencapai Rp 400 ribu per hari.
Penggerebekan melalui operasi penertiban, dilakukan sejak Senin (26/3) malam sekira pukul 11.00 WITA, hingga pukul 04.00 WITA pagi tadi di Jalan Perjuangan, Jalan Gerilya dan kawasan Jalan KH Damanhuri.
Petugas mendapatkan perlawanan dari terduga koordinator pengemis, Jupri. Jupri sampai harus dibawa ke ketua RT di Jalan Gerilya, lantaran menolak diamankan petugas.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang memeriksa 9 anggota Tim Patroli? 'Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
"Kita gerebek rumah terduga koordinator pengemis, Jupri, yang sudah kita awasi ya. Dia ada memelihara 7 orang pengemis bahkan ada penyandang disabilitas, dan lansia," kata Kasi Operasional Satpol PP Kota Samarinda Teguh Setyawardhana, ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan Cempaka, Selasa (27/3).
Jupri meronta meski petugas mengantongi data dan bukti. Namun setelah ketua RT berkoordinasi dengan Babinsa, Jupri akhirnya tidak berkutik. "Dia ini sistem bagi hasil, di mana 75 persen untuk koordinator. Sisanya 25 persen untuk pekerja pengemis," ujar Teguh.
Di rumah diduga penampungan pengemis, ditemukan tiket pesawat elektronik keberangkatan dari Surabaya tujuan Balikpapan. Selain itu, juga ditemukan uang receh dan lembaran rata-rata Rp 2 ribu, senilai tidak kurang Rp 3 juta.
"Ada 2 motor yang terbilang mahal ya. Juga kita amankan 9 unit telepon selular, 2 di antaranya android," ungkap Teguh.
Teguh menilai, para pengemis ini, tidak pernah jera meski berulang kali dipulangkan, dan disanksi Perda No 07/2017 dengan ancaman denda Rp 50 juta. "Jadi mereka ini dipulangkan naik kapal, kembali ke sini naik pesawat," jelasnya.
Sekitar 5 jam menggelar operasi gelandangan, pengemis dan anjal, petugas mengamankan total 9 orang. Selain Jupri, terduga koordinator pengemis lain yang punya 2 pekerja pengemis, juga diamankan.
"Jadi koordinator ini yang menghidupi para pengemis, dibawa dari Madura. Sementara kita amankan 7 hari kedepan, dan konsumsi ditanggung Dinas Sosial. Awal April depan ini, kita sidang tipiring," ujar Teguh.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru belum mengetahui apakah tiga pelaku penjarahan rumah susun tersebut sudan dipenjara atau belum.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaSA mengaku berasal dari Kabupaten Aceh Timur. Perempuan itu diamankan petugas pada, Senin malam (30/9) lalu.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya