Rumah Otak Pelaku Pembakar Jasad Anak & Ayah dalam Mobil Sepi Tak Terawat
Merdeka.com - Polres Sukabumi Kota berhasil mengungkap dan meringkus pelaku dugaan pembunuhan dua orang kemudian dibakar di dalam mobil di Cidahu. Korban adalah ECP alias PS (54) dan MAP alias D (23) yang diketahui adalah ayah dan anak.
Belakangan, diketahui otak pembunuhan tersebut ialah perempuan bernama Aulia Kesuma alias AK (35) yang merupakan istri korban PS.
AK telah diamankan tadi malam di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. AK menyewa empat orang eksekutor untuk membunuh PS dan D.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
merdeka.com mendatangi rumah tersebut, Selasa (27/8). Dari pantauan, rumah berlantai dua berwarna putih ini telah dipasang garis polisi. Rumah tersebut persis berada di pinggir jalan.
©2019 Merdeka.com/ronaldPantauan dari depan, rumah tersebut mempunyai halaman yang ditumbuhi pohon-pohon. Terlihat rumah itu tak terawat dan bendera merah putih pun masih berkibar di atas rumah itu.
Belum tampak aktivitas masyarakat di sekitar lokasi yang keluar. Hanya saja, sejumlah awak media telah berada di lokasi untuk meliput kondisi terkini rumah tersebut.
©2019 Merdeka.com/ronaldSementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, pihaknya telah mengetahui keberadaan empat orang eksekutor tersebut. Di mana mereka melarikan diri ke Lampung.
"Iya betul. Polda Metro Jaya akan bekerjasama dengan Polda Lampung untuk mengejar para eksekutor bayaran otak pelaku pembunuhan ini. Pengejaran dipimpin Kasubdit Jatanras," kata Suyudi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca Selengkapnya"Ada 4 orang penemuan mayat di dalam kamar untuk sementara masih dilakukan penyelidikan. Sementara masih dugaan anaknya, semuanya masih kita cek dulu," tuturnya
Baca SelengkapnyaEmpat bocah malang itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri
Baca SelengkapnyaIroninya, pelaku adalah ayah kandung empat bocah itu sendiri.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan ayah kandung dari keempat korban.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya