Rumah Polwan di Medan Diserang Puluhan Orang, Seorang Polisi Dibacok
Merdeka.com - Puluhan orang melakukan penyerangan rumah seorang polisi wanita (polwan) bernama Aiptu Surya Ningsih di Kompleks Kalpatra Indah, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Jumat (22/10). Aksi serangan itu kemudian terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Suami dari Aiptu Surya Ningsih, Edi Susanto, mengatakan, dirinya beserta adik iparnya yakni Aipda Eko Suqiawan turut menjadi korban.
"Mereka langsung menyerang saya dan mobil hancur. Mereka pakai senjata samurai, stik golf dan macam-macam yang dibawa. Masuk juga tombak ke dalam mobil," kata Edi kepada wartawan, Senin (1/11).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa polisi menangkap Epy Kusnandar? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Awal penyerangan itu terjadi Edi dan adik iparnya tidak berada di rumah. Kemudian, mereka mendapat kabar dari Aiptu Surya Ningsih bahwa rumahnya telah dikepung. Edi dan adik iparnya langsung pulang saat itu juga.
"Begitu mau masuk ke kompleks, saya lihat sudah ramai. Jadi saya menepi di depan kompleks," ujar Edi.
Usai melakukan perusakan rumah, puluhan orang yang mengendarai mobil keluar dari kompleks tersebut. Namun, salah satu mobil terduga pelaku berhenti lantaran melihat Edi.
"Ada yang tanda dengan mobil saya dan menunjuk ke arah aku. Saat itu mereka langsung turun dan menyerangku. Sebelum mereka menyerang, saya mendengar suara letusan senjata api," ungkapnya.
Kemudian, Edi langsung masuk ke dalam kompleks rumahnya. Namun, nahas adik iparnya dikejar para terduga pelaku yang dilengkapi senjata tajam.
"Adik saya dikejar pakai kelewang (celurit). Saya tidak mungkin menyelamatkannya karena ramai sekali ada sekitar 70 orang lebih," ucapnya.
Menurut Edi, adik iparnya itu mengalami luka bacok. Puluhan orang pelaku itu pun langsung melarikan diri usai menganiaya Aipda Eko.
Selanjutnya, Edi melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Helvetia dengan laporan nomor STTLP/433/X/2021/SU/POLRESTABES MEDAN/SEK.MEDAN HELVETIA. Namun, kasus itu saat ini ditangani Polrestabes Medan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sehari-hari, Aipda Soni berdinas di Polsek Peudawa, Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaAdapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca Selengkapnya