Rumah proklamasi Rengasdengklok reot dan hendak dijual
Merdeka.com - Sebuah rumah berlantai batu bata, berdinding papan cat putih dan berpilar kayu cat hijau tak mampu menyembunyikan usianya di antara rumah-rumah warga berdinding semen dan berlantai keramik 200 meter dari Sungai Citarum. Siapa sangka, bangunan yang mulai dimakan usia itu adalah saksi peristiwa penculikan Soekarno - Hatta oleh pemuda, kalla dwitunggal ini didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.
Selama ini, rumah bersejarah yang terletak di Dusun Kalijaya RT 01 RW 09 Rengasdengklok Utara, Karawang tersebut dirawat oleh ahli waris pemiliknya, petani Tionghoa Djiau Kie Siong. Mereka secara swadaya menjaga dan melestarikan situs warisan sejarah awal kemerdekaan Republik Indonesia ini.
"Kita tenaga sendiri aja yang bersihin dan merawat (rumah proklamasi Rengasdengklok). Enggak ada bentuk perhatiannya, Pemda Karawang enggak ada, elo-elo gua-gua ibaratnya," kata ahli waris generasi ketiga Dyiauw Kwin Moy (Iin) kepada merdeka.com saat dijumpai di serambi Rumah Proklamsi Rengasdengklok, Senin (11/8).
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Mengapa warga Jakarta butuh kredit rumah di masa kolonial? Akibatnya, penduduk kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan rumah baru di lokasi yang sama.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Bagaimana rumah bekas di Jakarta bisa terjangkau? Marisa menilai, meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. 'Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,' ujarnya.
-
Siapa yang memiliki rumah itu dulu? Rumah yang dulu ditempati oleh almarhumah Nike Ardilla dan kini diubah menjadi museum, berlokasi di Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No. 5, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
Iin mengungkapkan pernah datang bantuan biaya guna merawat beberapa bagian rumah yang sudah mulai rusak. Tetapi bantuan itu malah datang dari pemerintah daerah (Pemda) lain. Mereka mengaku prihatin dengan keadaan bangunan yang sudah mulai dimakan usia tersebut.
"Tahun 2006 kayu penyangga atap rapuh, dibantu BP3 Serang Banten, dia yang biayain, kita tahunya jadi aja. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, tahun 2012 juga membantu membangun gapura di depan rumah," terang dia.
Bangunan rumah yang berumur setara repulik ini ternyata masih menyimpan daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Bukan hanya soal mengunjungi untuk mengenang peristiwa bersejarah atau sekadar ngalap berkah. Banyak masyarakat yang tak peduli pada warisan sejarah bermaksud memperjualbelikan rumah proklamasi Rengasdengklok jika sang ahli waris berkenan untuk menjual.
"Pernah didesak-desak terus sama masyarakat (ditawar), kita bingung akhirnya ke Pemda Karawang. Pemda Karawang bilang rumahnya sudah butut dan jelek, harganya harus nurut NJOP (nilai jual objek pajak) Karawang sebesar Rp 150 ribu per meter, kita kan terhina jadi enggak boleh," tutur Iin yang juga nyambi berjualan kopi di depan rumah tersebut.
Iin yang sekaligus penjaga rumah pun bercerita tak hanya menawar murah, Pemda Karawang sempat melarang rumah tersebut dijual ke pihak swasta. Walaupun tak ada keinginan untuk menjual, sampai saat ini ahli waris juga belum sepakat dengan harga yang ditawarkan Pemda Karawang denga harga terlalu kecil itu.
"Tidak boleh sama Pemda Karawang dijual ke orang lain, cuma 600 juta kalau dijumlahin. Kalau dibuat beli rumah (harga tawaran Pemda Karawang) segede ini gak kebeli, ini buat kenang-kenangan dari engkong dah," ucap dia sembari melayani pembeli di warung.
Masing menurutnya beberapa tahun lalu ada orang Jakarta yang tak dikenal ingin sekali membeli rumah tersebut. Mereka mengiming-imingi akan siap membayar berapa pun harga yang ditawarkan oleh ahli waris. Mulai saat itu di media massa menjadi ramai kabar jika rumah tersebut akan dijual.
"Ada orang Jakarta pernah mau beli berapa pun kalau keluarga buka harga. Pernah maksa ke rumah juga. Kita jadi gak ngerti kok terus ramai kabar di televisi kalau mau dijual, padahal tidak," cerita dia mengingat-ingat peristiwa itu.
Disamping itu, di hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia ke-69 ini dia mewakili keluarga besar petani Tionghoa Djiau Kie Siong, berharap adanya uluran tangan pemerintah untuk memperhatikan bangunan peninggalan sejarah kemerdekaan Indonesia tersebut. Biaya yang minim dan swadaya dari keluarga selama ini membuat peremajaan bagian-bagian bangunan dilakukan semampunya.
"Kita pengeluaran rutin yang dibutuhkan untuk listrik, kebersihan dan biaya pajak. Sedang untuk pengecatan dan pengapuran (perawatan) juga dilakukan sebisanya," pungkas dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar itu dibenarkan oleh Bunda Erlita yang merupakan kakak dari mendiang Dorce.
Baca SelengkapnyaBopak Castello mengungkapkan alasan dirinya menjual rumah yang ada di Bogor.
Baca SelengkapnyaSejak ada pembangunan proyek IKN, bisnis kos-kosan dan sewa rumah laris manis di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaRata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah Gunawan Dwi Cahyo mantan suami Okie Agustina yang sempat disorot karena diam-diam gadaikan mobil.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut ternyata dulunya dimiliki oleh pasangan suami istri kaya raya. Akan tetapi kini sudah dalam kondisi tak terurus.
Baca SelengkapnyaViral biaya hidup di IKN lebih mahal dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaIntip penampakan rumah mewah yang dimiliki oleh almarhum Gogon
Baca SelengkapnyaFasilitas mewah indekos milik Rafael Alun yang disewakan ke jaksa, polisi dan pegawai kelas menengah atas.
Baca SelengkapnyaMengalihkan kepemilikan rumah dapat menjadi opsi untuk memperoleh pendapatan tambahan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Selengkapnya