Rumah roboh diterpa badai, satu keluarga di Sumbar tak punya uang untuk perbaiki
Merdeka.com - Satu keluarga di Kampung Batu Panyawik, Nagari Lagan Hilir Punggasan, Kecamatan Linggosari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terpaksa menumpang di rumah tetangga, setelah rumah yang ditempatinya ambruk diterpa badai, Selasa (26/12/2017) lalu.
Keluarga ini merupakan pasangan dari Dodo (43) dengan Idas (37), dan tiga orang anaknya yang masih duduk di bangku SD, SMP dan SMA di daerah itu. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena Dodo dan istri terkendala biaya untuk memperbaikinya.
"Pekerjaan saya hanya jadi buruh tani, jadi sesudah rumah kami dilanda musibah, kami belum punya biaya untuk membangunnya lagi," ucap Dodo pada Merdeka.com, Rabu (4/1).
-
Bagaimana kondisi rumah dinas bupati saat ini? Namun saat dilihat lebih dekat, bangunan tersebut sudah tak digunakan lagi. Sudah banyak bagian rumah itu yang rusak. Bahkan dinding-dinding bercat putih itu telah penuh oleh coretan.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Apa masalah rumah Abun? Terlihat dinding rumah tersebut nyaris roboh, dengan kondisi atap yang sudah jebol dan harus ditahan menggunakan tiang kayu.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
Dodo menyebut, rumah tersebut roboh karena sudah lama tidak direhab. Dikatakan dia, sudah hampir 10 tahun tidak pernah direhab, rumah tidak lagi memiliki bangunan yang kuat karena hanya terbangun tiang-tiang kayu yang sudah lapuk puluhan tahun.
"Seharusnya kalau kami punya biaya, 10 tahun lalu sudah harus direhab. Tetapi, kondisi ini terpaksa kami biarkan karena tidak ada biaya," sebutnya.
Dodo dan istri saat ini, sudah memindahkan barang-barang dari rumah tersebut. Namun, di samping itu mereka harus memutar otak di mana akan tinggal setelah kondisi rumah tersebut tidak bisa lagi ditempati.
"Selasa (26/12/2017) lalu itu, sekitar pukul 18:00 WIB menjelang maghrib, badai datang. Kami terkejut karena semuanya goyang-goyang dan roboh. Hingga kami diberi tumpangan sementara di rumah tetangga," terangnya.
Wali Nagari atau Kepala Desa Adat Lagan Hilir Punggasan, Arpen menanggapi, kondisi rumah yang rusak sudah dilaporkan kepada pihak kecamatan setempat. Pihaknya, akan segera mencarikan solusi untuk bisa membantu perbaikan rumah Dodo secepatnya.
"Kita sudah menyiapkan proposal bersama Camat untuk diajukan ke Pemkab. Mudah-mudahan ini secepatnya bisa teratasi," jelasnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaBupati Bantul mengatakan bahwa hingga saat ini warganya belum perlu bantuan dari luar
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca Selengkapnya