Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah Sakit Malang bantah tahan bayi Mutmainah karena bayaran

Rumah Sakit Malang bantah tahan bayi Mutmainah karena bayaran Bayi Mutmainah ditahan rumah sakit. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Bayi Mutmainah baru diperbolehkan pulang setelah orang tuanya, Wahyu Sutrisno (49) menyerahkan uang Rp 10 juta ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Uang pemberian seorang dermawan itu hanya memotong kewajiban Wahyu, sebesar Rp 40 Juta yang harus dilunasi.

Senin (16/5), Wahyu gagal membawa bayinya, karena memang tidak membawa uang sepeserpun. Sementara, biaya perawatan bayinya yang sudah dinyatakan boleh pulang dua minggu lalu terus bertambah.

Hati Wahyu semakin galau, karena surat keterangan miskin dan BPJS yang diurusnya tidak bisa membantu. Pihak rumah sakit tidak memberi pilihan, kecuali harus membayar Rp 40 juta, yang baginya sangat besar.

Orang lain juga bertanya?

Pihak RSSA membantah adanya anggapan penyanderaan pasien lantaran tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Pihaknya beralasan, bayi tersebut baru diizinkan pulang Senin (16/5) dan dijemput keluarganya hari ini, Selasa (17/5).

"Tidak benar kalau ada penahanan. Sebelumnya, pasien tersebut diminta mengurus BPJS dan keterangan tidak mampu. Tetapi tidak mengurus, sehingga dianggap mampu," kata Humas Rumah Sakit Saiful Anwar, Titiek Intiyas H, di kantornya, Senin (17/5).

Titiek membenarkan, sehari sebelumnya Wahyu berniat mengambil bayinya. Lantaran tidak membawa uang dan belum menyelesaikan tanggungannya, bayi tersebut tidak bisa dibawa.

"Dokter menyatakan baru kemarin boleh pulang. Hari ini baru pulang. Kemarin datang tapi tidak membawa uang," katanya.

Pihak rumah sakit akan terus memberikan perawatan sebagaimana ketentuan, selama bayi tersebut masih membutuhkan. Selama masih di dalam rumah sakit, juga akan mendapat perawatan sebagaimana pasien lain.

Pihaknya juga akan membebankan sisa kewajiban yang sudah terbayarkan kepada orang tua bayi tersebut.

"Biaya selanjutnya dibayar dengan cara mencicil. Tidak ada batas waktu. Pembayaran tersebut untuk perawatan selama 27 Maret sampai 17 Mei. Orang tuanya menyanggupi akan mencicil," jelasnya.

Awalnya, Nur Azizah, istri Wahyu masuk rumah sakit pada 27 Maret 2016 karena persalinan caesar. Karena kelahiran bayi kembar, Mariam dan Mutmainah prematur maka harus menjalani perawatan. Sementara ibunya sudah diperbolehkan pulang empat hari setelah persalinan.

Tepat sebulan kemudian, pada 26 April 2016, bayi Mariam meninggal dunia. Sementara saudaranya masih harus menjalani perawatan.

Nurmifta Nurjannah, Ketua Yayasan KNDJH (Kisah Nyata dan Jeritan Hati)mengungkapkan, meminta agar pihak rumah sakit memberi keringanan. Pihaknya belum bisa memikirkan, untuk penyelesaian utang yang masih menjadi tanggungan.

"Menunggu keputusan dari rumah sakit, kalau ada tagihannya ya nanti kita pikirkan. Nanti kita akan kita lakukan penggalangan dana," katanya.

Pihaknya akan memberikan pengawasan pada sang bayi, baik terkait nutrisi maupun kesehatannya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita
Soal Pungli Dialami Ibu Bayi Diduga Korban Malpraktik, Begini Penjelasan RSAB Harapan Kita

Pasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap
Ibu Bayi Dugaan Korban Malpraktik Datangi RSAB Tuntut Klarifikasi Lengkap

Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.

Baca Selengkapnya
Bak di Film, Bayi Tertukar di Bogor Usai Dilahirkan di Rumah Sakit
Bak di Film, Bayi Tertukar di Bogor Usai Dilahirkan di Rumah Sakit

Sang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.

Baca Selengkapnya
Dalih Kadinkes Jember soal Viral Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa & Prosedur Ambulans yang Berbelit-belit
Dalih Kadinkes Jember soal Viral Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa & Prosedur Ambulans yang Berbelit-belit

Peristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa

Baca Selengkapnya
Tolong Gubernur Jambi! Ibu Baru Melahirkan Ditahan Rumah Sakit Gara-Gara Tak Ada Biaya
Tolong Gubernur Jambi! Ibu Baru Melahirkan Ditahan Rumah Sakit Gara-Gara Tak Ada Biaya

Arif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.

Baca Selengkapnya
Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan

Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Prematur Meninggal Dibuat Konten Foto Oleh Pihak Klinik, Ini Cerita Versi Keluarga
Viral Bayi Prematur Meninggal Dibuat Konten Foto Oleh Pihak Klinik, Ini Cerita Versi Keluarga

Dinkes mengatakan proses pengambilan foto harus dilakukan dengan izin dari pihak keluarga.

Baca Selengkapnya
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi

Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.

Baca Selengkapnya
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik

Ibu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Kedua Keluarga Sudah Bersedia Tes DNA
Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Kedua Keluarga Sudah Bersedia Tes DNA

Polres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya