Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah warga digusur buat perluasan hotel berbintang di Serang

Rumah warga digusur buat perluasan hotel berbintang di Serang Rumah warga digusur. ©2015 Merdeka.com/Dwi Prasetya

Merdeka.com - Empat rumah warga yang berada di atas lahan negara seluas 1,3 hektar di Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, rata dengan tanah setelah dieksekusi untuk pengosongan lahan oleh pihak Pengadilan Negeri Serang, Rabu (18/2).

Penggusuran rumah warga yang berada tepat di sebelah Hotel Ledian, diduga untuk keperluan pelebaran hotel.

Ratusan personel polisi melakukan pengawalan, pengosongan lahan milik warga yang tepat berada di Jalan Bhayangkara yang sempat terjadi ketegangan. Warga mengaku tidak bisa berbuat banyak dan keberatan dengan penggusuran lahan dengan cara merobohkan bangunan rumah warga tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Saya sudah sejak tahun 1967 di sini. Ada empat rumah yang dirobohkan termasuk rumah saya," kata Ketua RT 01/08, Satiyatno Aji, yang juga korban penggusuran, kepada wartawan.

Satyano mengaku sudah mendapatkan surat eksekusi pengosongan lahan tersebut pada tanggal 3 Februari lalu, namun menjadi kejanggalan, status kepemilikan lahan tersebut. Menurut dia, pada tahun 2008 pengadilan memutuskan lahan tersebut dikuasakan kepada Polda Banten.

"Polda yang menguasai, tetapi bukan memiliki lahan ini. Dan yang membuat saya kaget, Polda memiliki bukti perdamaian tahun 2008 (pengosongan lahan) antara warga, pihak Polda dan Pak Mardiono (Ketua PPP Banten yang juga pemilik Hotel Le Dian). Tanda tangan kami selaku warga juga ada semua di sana. Padahal kami tidak merasa menandatangani itu," katanya.

Dia mengakui, suatu hari dirinya dan warga lain, pernah menandatangani surat blangko alias kosong yang disodorkan oleh salah seorang pengacara. "Seingat saya pernah menandatangani itu. Tapi itu blangko, tidak ada tulisan yang berisi warga menyatakan berdamai dengan pihak Polda atau Pak Mardiono.

Setahun kemudian kami baru tahu isinya dan itu pun tidak pernah diperlihatkan surat aslinya. Isinya setelah saya baca ternyata memberatkan warga. Bahwa 'kalau terjadi apa-apa di kemudian hari, maka warga yang bertanggung jawab'. Ini kan memberatkan warga," katanya.

Satiyatno mengungkapkan, dirinya sebelumnya pernah mendapatkan tawaran dari pihak Ledian Hotel, berupa kompensasi rumah tipe 36 di Graha Asri Ciracas, Kota Serang, dan ditambah uang tunai sebesar Rp5 juta. "Saya pernah menerima uang itu, tapi saya kembalikan karena saya tidak mau dituding menjual aset Negara," terangnya.

Berdasarkan informasi, lahan tersebut mulanya milik salah satu warga etnis Tionghoa pada tahun 1950-an. Karena kebijakan pemerintah saat itu, warga negara asing (WNA) tidak dapat hak atas kepemilikan lahan, maka pemerintah mengambil alih lahan tersebut hingga menjadi lahan kosong. Pada tahun 1962 turunlah SK Bupati Serang, yang saat itu dijabat Suwandi, tentang penggunaan lahan untuk hunian asrama keluarga anggota kepolisian. Dan sebagian besar yang menjadi warga di lahan tersebut masih merupakan keluarga mantan anggota kepolisian.

Pada era Kapolda Banten Komjen Pol Timur Pradopo, dilanjut Satiyatno, 15 orang perwakilan warga pernah menghadap untuk mempertanyakan status kepemilikan lahan tersebut. Saat itu, Kapolda masih mengakui bahwa status tanah tersebut milik negara dan tidak dimiliki pihak swasta dan perorangan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang dapat dikonfirmasi atas kejadian ini, baik dari Polda Banten maupun dari pihak Mardiono. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat
Warga 'Kafe' Gang Royal Sayangkan Bangunan Dibongkar Meski Punya Sertifikat

Terdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.

Baca Selengkapnya
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman
Warga Geruduk Kontrakan Diduga Tempat Prostitusi di Tengah Pemukiman

Polisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.

Baca Selengkapnya
Diduga Jadi Praktik Perdukunan, Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar Warga
Diduga Jadi Praktik Perdukunan, Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar Warga

Keberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons

Kejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Ada Sengketa, Manajemen GBK Ingatkan Tamu Hotel Sultan Agar Berhati-hati
Ada Sengketa, Manajemen GBK Ingatkan Tamu Hotel Sultan Agar Berhati-hati

PPK GBK telah melakukan langkah persuasif meminta PT Indobuildco untuk mengosongkan Hotel Sultan yang telah habis masa hak guna bangunan (HGB).

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kisruh Pengelola GBK Vs Hotel Sultan Berujung Desakan Pengosongan
Duduk Perkara Kisruh Pengelola GBK Vs Hotel Sultan Berujung Desakan Pengosongan

Pengelola Hotel Sultan kaget menerima informasi untuk segera mengosongkan area hotel oleh pengelola GBK.

Baca Selengkapnya
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh

Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.

Baca Selengkapnya
Dikosongkan Paksa, Hotel Sultan Bakal Tetap Beroperasi Layani Tamu
Dikosongkan Paksa, Hotel Sultan Bakal Tetap Beroperasi Layani Tamu

PPKGBK ingin mengabarkan kepada publik bahwa tidak boleh ada seorang pun keluar/masuk tanpa seizin dari pemilik lahan.

Baca Selengkapnya
Sudah Jatuh Tempo, Indobuildco Diminta Segera Kosongkan Hotel Sultan
Sudah Jatuh Tempo, Indobuildco Diminta Segera Kosongkan Hotel Sultan

Hotel Sultan kini kembali menjadi hak milik negara.

Baca Selengkapnya
Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan
Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan

Merasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.

Baca Selengkapnya